Holaa
Jangan lupa vote nyaa
Tinggalkan jejak untuk dikenang:)Enjoy the story ❤️
.
.
.——————————————————
"Disappointment is one of God's ways of saying: "I have something better for you."-unknown
————————
"Ngapain lu, heh?"Malih meneguk ludah kasar. Huh padahal ia ingin merahasiakan pekerjaannya ini rapat-rapat dari siapapun. Tapi kenapa semesta malah mempertemukan dengan temannya?
Dua orang lagi yang tahu.
Tadi saat Feyla, dan Syakila sedang asik mengobrol, Syafiq memutuskan untuk mengajak Malih ke kantin rumah sakit.
Tadinya ia juga mengajak Rayyan, tapi Rayyan menggeleng teguh dengan senyuman yang tak pernah luntur dari bibirnya. Kelewat senang melihat kakaknya sadar.
Dan disinilah mereka, duduk berhadapan dengan dua gelas berisikan jus alpukat dan jus mangga.
"Tapi lu jangan kasih tau siapa-siapa yaa."
Syafiq mengangguk. Matanya tak luput dari seragam yang dikenakan cowok didepannya.
Seragam hitam, sepatu hitam, rambut hitam, jam tangan hitam, sangat serasi dengan kulit Malih yang hitam. Syafiq terkekeh membayangkannya.
"Napa lu? Ngetawain gua ya lu make seragam beginian."
"Gua gak nyangka aja, badan lu kurus kering tapi kerja jadi bodyguard, really?"
Malih mencebik. Paling malas ia menghadapi temannya yang satu ini.
"Ya gua emang lagi butuh kerjaan aja. Yang penting halal. Lagipula, gua cuma harus jagain dan nemenin kemana aja pak Rayyan pergi."
Syafiq mengernyit. Setahunya Rayyan tak punya siapa-siapa.
"Lo tau darimana om Rayyan?"
"Waktu itu, gua lagi nemenin sepupu gua buat nemuin temennya yang emang tinggal di apartment gitu. Eh terus gua denger ada orang ngomong gini, 'kamu bisa Carikan pengawal untuk saudara saya? Tolong buka lowongan untuk orang yang berkompeten menjadi pengawal.'
Gituh.""Terus lu diterima?"
"Ho'oh, gua langsung samperin tuh orang deh. Eh ternyata dia yang punya gedung itu. Gua diwawancara, set set set, jadilah gua sebagai bodyguard hehe."
Syafiq malah terfokus dengan kata saudara yang diucapkan orang itu.
"Bosnya cewek cowok?"
"Cowok. Yaa seumuran gitu lhaa sama pak Rayyan."
Baru saja Syafiq ingin bertanya, tapi tertahan oleh deringan dari ponselnya.
Telepon dari Ihsan.
"Halo halo kamu bisa kesini? Tadi bos kejang-kejang. Tapi setelahnya dia minta ketemu sama kamu."
Syafiq merasakan hawa tak enak mendengarnya. Suara Ihsan seperti ada nada ketakutan dan frustasi.
"Ya, saya segera kesana." Syafiq memutuskan panggilan.
"Kenapa?"
Syafiq meminum jus alpukat nya hingga habis. "Temenin gua ke ruangan Pak Rayhan."
"Pak Rayhan siapa?"
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVOUR [HIATUS]
Fanfiction"Aku tak tahu bahwa 1 kebaikan yang kulakukan, itu sangat berarti untukmu" -Syakila "Aku membutuhkan kamu yang menerimaku apa adanya" -Rayyan Yuk langsung baca aja~