"Trouble is not a sign of stopping. He is a clue."
-unknown
––––––———————
Jangan lupa vote nyaa...
Tinggalkan jejak untuk dikenang :)
Enjoy the story ❤️
.
.
.Syafiq turun dengan dua tas besar di masing-masing tangannya. Ia menuruni tangga perlahan.
Pegawai yang melihat Syafiq turun membisikkan sesuatu pada Rayyan.
"Kamu mau kemana, Syafiq?"
Syafiq terdiam.
"Mau kerumah sakit."
Rayyan perlahan berdiri dari duduknya. "Siapa?" Suaranya bergetar.
Mata Syafiq berpendar. "Kakak."
Rayyan menjatuhkan tongkatnya. Ia terduduk.
"Kenapa?"
"Kakak kecelakaan."
Rayyan menyalahkan dirinya akibat mengacuhkan gadis itu. Andaikan ia membolehkan mereka masuk dan menerimanya, mungkin saja gadis itu masih berada disampingnya.
"Saya mau kerumah sakit."
Rayyan menoleh pada lelaki disampingnya. "Ayok kita kerumah sakit. Pesankan saya ojek.""Sama saya aja. Saya pesan grab." Syafiq memberi pilihan lain. Tak mungkin juga ia naik motor dengan tas besar yang ia bawa.
Mereka menunggu beberapa menit. Tapi itu sangat lama bagi Rayyan. Tangannya berkeringat.
Dimasukkannya kedua tas besar itu oleh Syafiq. Pegawai itu memutuskan untuk ikut. Ia tak mungkin meninggalkan Rayyan dalam keadaan seperti ini.
Kini mereka berada di ruangan Syakila. Gadis itu belum sadarkan diri. Masih nyaman menutup mata.
Rayyan mendekat.
Syafiq memberikan kursi untuk Lelaki itu. Tangan Rayyan beralih memegang selimut Syakila. Ia mengelusnya pelan. Seakan-akan itu tangan Syakila.
"Maaf."
Rayyan menunduk. Pundaknya bergetar. Berulang kali ia mengucapkan kata maaf.
Syafiq bisa melihat jelas pancaran itu. Tangannya terulur mengusap pundak lelaki itu.
Suara deringan telpon memecahkan keheningan di kamar itu. Pegawai itu dengan segera mengangkat telponnya.
Ia pamit keluar pada Syafiq untuk mengangkat telpon."Syakila kenapa, Syafiq?"
Syafiq menceritakan kronologis kejadian yang dialami kakaknya itu.
Dimulai dari mereka yang hendak ke kafe. Sampai diagnosa dokter. Tapi ada satu yang Syafiq simpan. Orang yang menyelamatkan Syakila.
KAMU SEDANG MEMBACA
FAVOUR [HIATUS]
Fanfiction"Aku tak tahu bahwa 1 kebaikan yang kulakukan, itu sangat berarti untukmu" -Syakila "Aku membutuhkan kamu yang menerimaku apa adanya" -Rayyan Yuk langsung baca aja~