Part 145

2.2K 276 13
                                    

Besok paginya, aku terbangun dari tidurku dan melihat ke sekitar dimana anggota kru Bajak Laut Topi Jerami sudah berada di dalam ruangan khusus yang disediakan untuk kami di kantor Galley La Company. Aku sendiri sudah berada di atas kasur milikku, entah siapa yang memindahkanku.

'Ternyata aku tidur sangat lama.' Pikirku.

Aku pun segera mandi dan berkumpul bersama yang lain.

"Apa artinya ini? Setelah semua masalah yang disebabkan oleh Franky ka." Ucap Zoro.

"Mungkin kakekmu tidak mau melibatkan orang biasa dalam laporannya." Ucap Sanji.

"Tidak...hal semacam itu..." Ucap Luffy.

"Kukira tidak mungkin." Ucap Nami dan Chopper.

"Apapun yang terjadi, aku senang. Itu bagus untuk kita, tapi buat mereka menjadi buronan itu sangat disayangkan." Ucap Sanji.

"Dan koran ini, dikatakan ada beberapa hal buruk tentang apa yang kita lakukan. 'Menyatakan perang dengan Pemerintah Dunia'. Mereka bahkan menyalahkan kita atas pulau yang terbakar itu. Dengan ini harga buronan kita pasti naik." Ucap Zoro yang membacakan berita yang ada di koran.

"Oh, kalau begitu aku akan mendapat harga buronan, iya kan?!" Ucap Chopper yang bersemangat.

"Ya, itu mungkin saja, tapi...yang paling mengerikan pasti aku. 'Munculnya bintang besar'." Ucap Sanji.

"Kenapa kau sangat senang dengan hal itu?! Apa kau bodoh?!" Ucap Nami garang.

Aku pun menghabiskan donat di tanganku dengan perasaan kesal. Aku lalu menjilat jari-jariku untuk membersihkan sisa coklat yang menempel.

"Tapi pemerintah benar-benar licik dengan menyalahkan kita untuk semua yang terjadi. Membuatku muak. Mereka selalu mengatakan semuanya untuk keadilan dan perdamaian. Cih!" Ucapku yang kesal.

"Kenapa kau sekesal itu?" Ucap Zoro.

"Apa kalian sama sekali tidak kesal?" Ucapku yang membuat mereka terdiam.

"Mungkin karena sudah terbiasa disalahkan. Aku tidak terlalu merasa kesal akan hal itu." Ucap Chopper.

Aku pun menghela nafas dan membuka pintu ruangan.

"Aku akan pergi ke kota." Ucapku lalu keluar dan menutup pintu ruangan.

Aku berjalan mengelilingi kota untuk mencari udara segar agar pikiranku bisa kembali jernih.

Saat aku sedang berkeliling, aku melihat Zoro yang terlihat kelelahan sambil menggendong 3 bayi dan membawa kantung belanja di kedua tangannya.

"Kelihatannya berat." Ucapku.

"Ya, apa boleh buat. Kenapa aku harus melakukan hal seperti ini...kau?!" Ucap Zoro yang terkejut melihatku ada berjalan di sampingnya.

Zoro lalu menarikku ke sebuah gang.

"Sial." Ucap Zoro.

"Bajunya murah dan kualitasnya bagus ya." Ucap Nami.

"Ya, aku juga sangat suka model yang ditawarkan." Ucap Robin.

Zoro pun mengintip keluar gang dan melihat Nami dan Robin yang berjalan menjauh dari tempat kami berada. Zoro pun menghela nafas lega.

"Aku tidak akan mengatakannya pada siapapun, jadi kau tidak perlu khawatir." Ucapku.

Aku menatap ketiga bayi itu yang terlihat begitu imut.

"Apa kau butuh bantuan? Aku bisa membantumu." Ucapku.

One Piece WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang