Part 157

1.4K 216 4
                                    

"Sebenarnya, kami pernah bertemu paus itu di Tanjung Kembar saat pertama kali memasuki Grand Line. Paus itu masih menunggu Brook dan teman-temannya." Ucapku.

"Kalian mengenalnya?! Bagaimana bisa?! Apa maksud kalian?!" Ucap Franky yang terkejut lalu beralih menatapku. "Kenapa kau tidak mengatakannya dari awal? Padahal kau sudah tau."

"Aku malas." Ucapku singkat, padat, jelas.

"Padahal itu masalah penting!" Ucap Franky.

"Tak masalah. Brook akan tetap bergabung dengan kita, dan kita akan memberitahunya tentang Laboon." Ucapku yang membuat Franky tidak bisa berkata-kata lagi.

"Tanjung Kembar yang terletak di pintu masuk menuju Grand Line. Dimana kami bertemu dengan seekor paus raksasa. Karena kebodohan Luffy, kemudian kami ditelannya." Ucap Sanji.

"Paus itu menelan kalian?!" Ucap Chopper yang terkejut.

"Yang kalian maksud itu adalah Laboon kan?" Ucap Robin.

"Benar. Dan ada orang tua yang tinggal di dalam perutnya untuk menjaganya." Ucap Sanji yang membuat Chopper semakin terkejut.

"Ossan berkepala bunga!" Ucap Luffy.

"Dia yang merawat Laboon dari dalam perutnya." Ucapku.

"Seorang penjaga mercusuar yang memberikan perawatan?" Ucap Franky.

"Dia berkata bahwa sudah lama menjadi dokter di kru bajak lautnya." Ucap Usopp sambil meracik sesuatu yang entah apa.

"Tetapi, kenapa dia memberikan perawatan medis? Sakit apa dia?" Ucap Chopper.

"Karena dia terus menabrakkan kepalanya ke dinding Red Line. Untuk 50 tahun lamanya ia menunggu teman bajak lautnya yang berjanji akan kembali setelah berkeliling dunia. Entah bagaimana, Luffy bisa menghentikan perilaku bunuh diri yang dilakukannya di dinding itu. Dia masih hidup dan terus menunggu temannya di tanjung itu." Ucap Sanji.

"Cerita yang luar biasa. Keduanya telah menjaga janji mereka selama 50 tahun!" Ucap Usopp.

"Jadi, salah satu teman Laboon yang ditunggu itu adalah si tengkorak itu." Ucap Zoro.

"Pertemanan yang luar biasa." Ucapku sambil tersenyum.

"Sekarang aku sangat menyukai si tengkorak dan paus itu, sialan!" Ucap Franky sambil menangis.

"Diam!!!" Ucap Zoro, Sanji dan Usopp sambil menutup telinga mereka karena suara tangisan Franky yang begitu berisik.

"Sekarang sudah kuputuskan! Dia adalah seorang musisi dan tengkorak yang bisa berbicara dan memiliki afro dengan gaya khas 'yohoho' nya! Dan dia adalah teman Laboon! Bahkan jika aku harus menyeretnya, aku akan memintanya naik kapal ini! Aku akan menjadikannya temanku! Apakah kalian keberatan?!" Ucap Luffy.

"Itu tidak akan merubah apapun walau kami keberatan." Ucap Robin.

"Aku ingin sekali melihatnya bertemu dengan Laboon kembali!" Ucap Usopp.

"Aku sangat setuju, sialan!" Ucap Franky yang masih menangis.

"Aku juga, kurang ajar! Aku sudah tidak takut lagi dengan si tengkorak itu!" Ucap Chopper sambil menangis juga.

"Sekarang kita semua sudah setuju dengan situasi ini." Ucap Sanji lalu berubah berapi-api. "Aku akan mencegah pernikahan Nami-san!"

Zoro lalu turun dari kapal.

"Oi, Zoro! Kau mau pergi kemana?" Ucap Luffy.

"Aku pergi. Kita harus mengembalikan bayangan tambahan, bukan?" Ucap Zoro.

One Piece WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang