Part 20

3.3K 407 10
                                    

Setelah menyelam dan berenang cukup jauh dari Baratie, aku dan para koki memunculkan diri ke permukaan. Asap dari gas beracun masih bisa kami lihat dari kejauhan.

"Benar-benar orang gila, tak kusangka dia akan menggunakan gas beracun untuk bertarung."

"Dia itu iblis..."

"Ya, seorang manusia tak akan melakukan hal seperti itu!"

"Apa Sanji dan bocah kacung itu baik-baik saja?"

"Tak tau, lihatlah asap gas beracunnya sudah mulai menghilang!"

Saat melihat asap dari gas beracun sudah menghilang sepenuhnya. Aku dengan cepat berenang kembali ke Baratie.

Pemandangan pertama yang kulihat adalah Gin yang sudah tidak sadarkan diri karena gas beracun tadi.

"Dasar bodoh, kau merasakan racun itu karena kau yang merasa berhutang budi pada makanan. Yah, kurasa orang bodoh tak akan pernah mengerti sebelum mereka menghadapi kematian." Ucap Don Krieg.

Saat sudah sampai ke Baratie, aku memeriksa keadaan Gin yang cukup parah karena gas beracun itu.

"Eri, apa kau bisa menyembuhkannya?!" Ucap Luffy.

Aku pun menggeleng.

"Aku tidak mengerti apapun tentang racun. Maaf, Luffy." Ucapku sambil menundukkan kepalaku.

"Tak apa." Ucap Luffy.

"Don...Don Krieg!" Ucap Gin dengan susah payah.

"Gin!" Ucap Sanji.

"Lebih baik kau jangan banyak bicara dulu." Ucapku.

"Gin, sepertinya...sepertinya kau telah salah mengikuti orang." Ucap Sanji.

"Jadi kau pun menaruh simpati pada sampah itu?" Ucap Don Krieg.

"Sampah, katamu?!" Ucap Sanji.

"Benar sekali, orang bodoh yang kehilangan tujuannya dan tak mematuhi perintahku itu artinya dia sudah tak berguna lagi. Tak ada jaminan kalau dia tak akan mengkhianatiku lagi. Bukankah aku sudah berbaik hati dengan mengakhiri penderitaannya selamanya?" Ucap Don Krieg.

'Padahal Gin selalu membahayakan nyawanya untuk Don Krieg. Tidak bisa dimaafkan!' Pikirku lalu bangkit berdiri dan berdiri disamping Luffy.

"Kapten, apa aku boleh menghajarnya?" Ucapku dengan wajah datar tapi dapat terlihat sorot kemarahan dari mataku.

"Tidak perlu, biar aku yang melakukannya. Kau jaga saja topiku." Ucap Luffy sambil memberikan topi jeraminya.

"Ha'i, tolong habisi dia, kapten." Ucapku lalu kembali mundur.

Aku menormalkan emosiku sambil menjaga Gin. Aku juga memakai topi jerami milik Luffy di kepalaku.

'Aku tidak boleh terlalu terbawa emosi.' Pikirku yang sudah tenang.

"Kejamnya..." Ucap Patty.

"Patty, kita memiliki penawar racun, bukan?!" Ucap Sanji.

"Ya, tapi itu untuk mereka yang keracunan makanan." Ucap Patty.

"Tak masalah, cepat bawa saja kesini!" Ucap Sanji.

"Bodoh, jika kau ingin menyelamatkannya, pakaikan masker pelindung itu padanya! Seharusnya didalam masker itu terdapat sedikit obat penawarnya. Bawa dia ke lantai dua dan biarkan dia mendapatkan udara segar. Hanya dengan cara itulah kita bisa menyelamatkannya!" Ucap Zeff.

Sanji lalu memakaikan masker pelindung tadi pada Gin.

"Cepatlah, Patty, Carne!" Ucap Sanji.

"Baiklah aku mengerti, berisik!" Ucap Patty.

One Piece WorldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang