ini tiga puluh

185 21 4
                                    

30. Soal Matematika?















***

"Gitu banget lo Ray sama temen" kata Timur.

"Gitu gimana sih?" tanya Rayka, nih perasaan dia daritadi diem aja.

"Makan cilok gak nawarin sama sekali. Basa-basi kek" jawab-nya.

Rayka mencibir, "Basa basi basa basi. Minta mah minta aja" kata-nya.

"Emang boleh?"

"Gak, beli sendiri. Tuh Mang Cecep-nya masih ada tuh" kata Rayka sambil menunjuk gerobak cilok.

"Males banget gue Rayyy jalan kesana-nya, delivery aja bisa ga si" kata-nya.

"Keren banget lo, delivery cilok euy" ujar Rayka sambil geleng-geleng.

"Bisa gak sih?"

"Itu sepuluh langkah doang Mur dari ni meja ke gerobak Mang Cecep, lo kalo males liat situasi dulu kenapa Mur."

Timur mendengus, kemudian tersenyum lebar saat melihat Zuwa dan Rian yang baru datang untuk membeli cilok Mang Cecep.

Dukung banget situasi-nya, tau aja Timur lagi mager.

"Zuwaaaa" panggil Timur, yang dipanggil menoleh, "Apaaa."

"Cilok lima ribu Wa nitip ya"

"Bayarin punya gue juga ya"

"Iyaaa, bayarin dulu punya gue. Nanti gue ganti"

'Nanti gue ganti' HA HA HA...

"Nanti gue ganti~" ulang Rayka.

"Apa?" tanya Timur.

"Nanti-nya tuh kapan"

"Nih" Zuwa meletakkan sebungkus cilok di depan Timur.

"Thank you"

"Ganti"

"Iya iya" kata-nya kemudian mengeluarkan uang sepuluh ribu lalu memberikan-nya ke Zuwa.

"Kalo nanti-nanti lo lupa Mur, atau malah pura-pura lupa"

"Jangan datang lagi cinta~"










"Kak Rayka!"

Rayka menoleh, "Kenapa?" tanya-nya.

Kyna tersenyum lebih dulu, "Gue mau cerita kak, boleh gak?" tanya-nya.

Tiba-tiba banget ya...

"Eh? boleh, tapi gak bisa sekarang. Udah bel" kata-nya.

"Tapi kak, gue mau cerita sekarang"

"Emang lo gak ada pelajaran?" tanya Timur heran.

"Ada"

"Yaudah, lo juga kan ada pelajaran. Balik sekolah aja gimana?" tanya Rayka.

Kyna menggeleng, "Kalo pas balik sekolah gue gak bisa kak, yaudah deh kak gak jadi" kata-nya sambil tersenyum.

"Serius? kalo mau cerita gapapa, tapi gak bisa sekarang"

"Iya kak serius"

"Oh yaudah deh, duluan ya"

"Kayak-nya setiap kita lewat sini, di cegat mulu sama Kyna" kata Zuwa sambil tertawa.

***

"Ni kenapa pada ngomongin lo sama si Kyna mulu sih Ray?" tanya Timur heran setelah membaca chat dari ponsel-nya.

Masa Sih?!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang