ini enam belas

231 35 3
                                    

16. Gabara






















***

"Baraaaa" teriakan Timur terdengar saat dia masuk ke dalam rumah.

Membuat semua penghuni yang sedang duduk santai di ruang tamu tersentak kaget.

Timur sudah merentangkan tangan-nya, namun Bara segera menghindar membuat cowo itu malah memeluk sofa.



Padahal beberapa hari yang lalu ketemu, adik-nya ini memang alay!




"Gak usah peluk-peluk" kata-nya sinis.

Timur mencibir, "Lo kok gak bilang sih pulang lebih cepet?!" tanya-nya nge gas.

"Gapapa"

"Ganti baju dulu sana, habis ini kita keluar" ucap Farah.

Timur mengangguk patuh, "Siap."

Sebenernya sih pengen debat dulu sama Bara.

"Balik kanan bubar jalan" ucap Raka, Timur langsung melakukan intruksi yang ia berikan, membuat semua yang berada di ruang tamu tertawa.









"Bun, Bara pulang sendiri ke Jakarta?" tanya Timur.

Bara menoleh, "Kakak" koreksi-nya.

Sedangkan yang di koreksi memilih mengacuhkan Bara, kembali bertanya lagi kepada Farah, "Bundaa" panggil-nya.

Farah menghentikan kegiatan-nya, mengalihkan fokus-nya kepada Timur yang sekarang sedang menunggu jawaban.

Timur kepo tingkat dewa!

"Iya" jawab Farah.

Timur mengangguk-anggukan kepala-nya, "Pantesan ada mobil Bara di depan rumah" kata-nya. "Terus ngapain abang nanya lagi?" tanya Zafa sewot.

"Terserah gue."

Kemudian mengambil ponsel-nya dan membuka aplikasi chatting milik-nya.

"Kayak ada yang chat aja" kata Bara setelah melirik Timur






Empat (7)





Timur
|gue ramal besok ada anak baru

Adrian
|trs?

Zuwa
|tau darimana lo?

Timur
|tau lah

Rayka :
|berisik!!!

Timur :
|emang ikan

Rayka :
|hah?

Timur :
|ikan kan bersisik

Adrian :
|garing

Zuwa :
|rayy gue ke rumah lo ya, lo lagi 
|ngapain?

Rayka :
|makan mie

Timur :
|pake nasi gak?

Rayka
|engga, kenapa emang?

Timur :
|kalo gak pake nasi berarti bukan
|makan

Masa Sih?!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang