ini lima puluh

472 27 6
                                    

50. End

🎶Play Mulmed - Sampai Jumpa, Endank Soekamti

Halo! chap ini mungkin agak panjang dari chapter sebelum-sebelumnya karena chap ini 2000 kata lebih hehe, semoga gak ngebosenin ya.

Happy reading!

***

Satu tahun kemudian...






Timur mengedarkan pandangan-nya ke seluruh penjuru Antariksa, duduk di tepi lapangan sambil menunggu ketiga sahabat-nya yang sedang melihat pengumuman kelulusan di mading.

Timur sih lebih memilih duduk di tepi lapangan sambil makan cilok Mang Cecep yang dia beli lima ribu di kantin tadi, daripada desak-desakan untuk melihat pengumuman di mading.

"LULUSSSS" teriak Rayka dan Zuwa sambil berlari ke arah tepi lapangan, sedangkan Rian yang berjalan di belakang di buat tertawa karena melihat Timur yang tersentak kaget sampai menjatuhkan cilok yang baru saja dia mau makan.

Timur menoleh kesal, "Buset dah kagak usah teriak kenapa kaget banget gue" kata-nya.

"Lulus nih kita?" tanya-nya.

"Lulusss"

"Pasti lulus lah orang udah ikut ujian"

Mereka berempat tertawa, duduk di kursi kemudian menatap kosong Antariksa.

"Perasaan baru kemaren kita kenalan terus sahabatan" gumam Rayka.

"Perasaan baru kemaren gue bingung waktu liat ada orang se sokap Timur" gumam Zuwa membuat Timur melotot tidak terima.

"Perasaan baru kemaren kalian bertiga tiba-tiba ngajak gue beli cilok di kantin padahal belum kenal" gumam Rian.

Rian masih ingat waktu hari ke tiga saat mereka masih di kelas sepuluh, tiba-tiba saja saat Rian sedang duduk sendiri di kelas tiga orang yang dia tidak tau nama-nya, hanya sekedar tau jika mereka bertiga termasuk teman sekelas-nya, tiba-tiba saja mengajak Rian untuk membeli cilok di kantin.

"Perasaan baru tiga tahun yang lalu gue nanya nama kalian" gumam Timur membuat mereka bertiga menoleh ke arah-nya.

"Gak kerasa banget udah lulus aja" kata Zuwa diberi anggukan oleh Rayka dan Rian, sedangkan Timur malah menggeleng tidak setuju, "Kerasa lah. Apalagi pas dapet tugas banyak" kata-nya.

"Lo gak tau perumpamaan ya Mur?" tanya Zuwa kesal.

Dari tadi dia tuh merusak moment banget gak sih?!

Yang lain pada ngomong "Perasaan baru kemaren", dia sendiri "Perasaan baru tiga tahun yang lalu."

Ya emang tiga tahun bukan perasaan lagi!

"Woyy foto dulu woyy" teriak Zaki rusuh dari koridor lantai tiga membuat semua menoleh ke arah-nya.

Sadar jika menjadi pusat perhatian Zaki tertawa, "Mipa 7 aja, yang lain kalo mau foto bareng gue sabi sabi. Tapi entaran ya, ngantri" kata-nya.

Semua yang mendengar memberi sorakan rusuh membuat Zaki semakin tertawa, "Dah dah berasa lagi konser gue" kata-nya sambil melihat ke bawah lapangan.

Masa Sih?!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang