Masa Sih?!! (End)

ini tiga tiga

33.

***

"Heh heh lo megangin tangga-nya yang bener Zafa!"

Timur menoleh ke arah Zafa dengan tatapan panik, sedangkan adik-nya itu malah mengangguk-anggukan kepala-nya sesuai irama lagu membuat tangga yang dinaiki Timur tidak seimbang.

"Zafaa Ravana Ditamaaaa"

"Apaan sih?"

"Lo jangan sambil joget megangin tangga-nyaaa" kata Timur.

"Kenapa sih emang?"

"Entar gue nyungsep"

"Yaudah iya" ucap Zafa melepas tangga yang sedang di naiki Timur kemudian mengambil ponsel-nya, berniat untuk mematikan musik yang dia nyalakan.

Tapi saat ingin mematikan musik di ponsel-nya, tiba-tiba terdengar suara gedebuk membuat cewe itu terlonjak kaget.

"Apaan tuh?" tanya-nya sambil celingak-celinguk. "Bangtim ngapainnnn" kata-nya saat melihat Timur yang sudah terjatuh di lantai ruang tamu, tertimpa tangga juga.

Inikah yang dinamakan, sudah jatuh tertimpa tangga?

"Rebahan" jawab Timur seraya memutar bola mata-nya malas.

Udah tau dia nyungsep, masih ditanyain lagi.

"Ya jatoh lahh" kata-nya sambil berdiri.

"Ohhh"

"Ohh ohh ohh, kan gue udah bilang megangin tangga-nya yang bener Zafaaa."

"Iya, iya sorry"

"Sorry, sorry. Encok nih gue"

"Hehehhehehe"

Timur duduk di sofa kemudian mengambil segelas air yang berada di meja, "Taro sana tangga-nya di gudang"

"Ih kok gue?"

"Terus siapa? Bara? sana gih lo suruh si Bara kalo berani"

"Ih lo aja"

"Gue aja gue aja, pinggang gue sakit gimana cara-nya"

Zafa melengos kemudian membawa tangga-nya ke gudang.

"Kenapa lo?" tanya Bara saat turun dari kamar.

"Nyungsep"

Bara tertawa, duduk di sofa sebelah Timur kemudian melanjutkan bermain game-nya.

"Tawain aja Bar tawain"

"Gak usah repot-repot lo suruh, gue udah ketawa" kata-nya.

"Yeuuu"

"Kemaren lo beli ayam bakar dimana?" tanya Bara.

"Di sana"

"Sana mana"

"Pertigaan lampu merah"

"Pertigaan mulu, perlimaan gak ada?"

Timur menoleh sambil menatap Bara datar, detik kemudian cowo itu tertawa terpaksa, "Lo ngelawak? HA HA HA. Berusaha lagi ya Bar biar lebih lucu."

"Hmm"

Bara berdiri setelah game-nya selesai, "Mau kemana lo?" tanya Timur.

"Beli ayam bakar"

"Ikut dong"