Masa Sih?!! (End)

ini empat satu

41. Sikap yang berbeda

***

"Kalau cinta sudah membara" Zaki bernyanyi dengan heboh.

"Aha-aha" saut yang lain.

Kelas memang masih sepi, baru setengah dari jumlah seluruh-nya yang sudah datang. Tapi heboh-nya tetap kayak orang sekampung, apalagi ada Zaki.

"Rindu jadi menggebu-gebu"

"Uhu-uhu"

"Janji-janji seribu janji"

"Ihi-ihi"

Rayka yang sejak tadi membaca novel-nya sudah tidak bisa menahan tawa-nya lagi, melupakan masalah-nya dengan sahabat-nya itu sejenak.

Tidak masalah kan?

"Janji apel di malam ini" saut Zuwa tiba-tiba membuat Rayka tersentak kemudian tertawa lagi.

"Pacarku tak ada di rumah"

"Aha-aha"

"Malam minggu jadi kelabu"

"Uhu-uhu"

"Dalam hati ngomel sendiri"

"Ihi-ihi"

"Akhirnya aku pulang pergi"

"Aku tak mau malam ini kecewa"

"Ya-ya-ya-ya-ya" saut Angga yang baru datang, langsung meletakkan tas-nya dan ikut bergabung.

"Kuambil gitar"

"Kupanggil teman-temankuu"

"Suka-sukaaaa, nyanyi di pinggir jalan"

Keadaan kelas Mipa 7 sudah sangat rusuh padahal masih pagi, orang-orang yang lewat kelas mereka sempat melirik ke dalam kelas, heran kenapa kelas itu sangat heboh.

"Suka-sukaaa, joget di pinggir jalan"

"Bernyanyi walau bukan dangdut asli yang penting goyang-nya"

"Asyik-asyik"

Rian yang baru masuk ke dalam kelas terlihat bingung dengan situasi ini.

"Bernyanyi walau bukan dangdut asli yang penting kita bisa hepi"

Timur baru datang, masuk ke dalam kelas dengan wajah datar dan langsung duduk, bukan di tempat biasa-nya, melainkan duduk di kursi sebelah Angga.

Tidak berniat untuk bergabung seperti biasa-nya membuat teman-temannya itu melihat-nya heran, terutama Zaki. Biasa-nya Timur adalah partner dia untuk karokean di dalam kelas.

Mipa 7 mendadak sepi karena mereka semua berhenti bernyanyi, atmosfer terasa berbeda saat Timur menatap mereka semua dengan tatapan datar.

"Kenapa lo?" tanya Zaki heran.

"Gue duduk di tempat lo ya, lo duduk sebelah Rian" kata-nya, lalu menenggelamkan kepala-nya di atas meja.