06. Jatuh
***
"Ayo semua-nya kumpul, kita pemanasan dulu" Pak Adi meniup peluit-nya agar semua memperhatikan.
Pak Adi ini salah satu guru favorite di SMA Antariksa, sikap-nya yang gaul, ramah, santai tapi tetap disiplin, suka bercanda dan jarang marah membuat-nya banyak disukai oleh murid SMA Antariksa.
"Lari keliling lapangan dua putaran aja ya, khusus Timur 10 kali" lanjut-nya setelah anak kelas Mipa 7 berkumpul.
Timur tersentak di barisan-nya, "Ya allah pak masa 10 kali, copot kaki saya pak" keluh-nya.
Pak Adi terkekeh, "Bersandra."
"Wahh itu kan kata-kata saya pak" seru Timur.
"Pinjem dulu, udah ayo mulai."
Semua mulai berlari mengitari lapangan yang luas-nya bisa menampung dua ribu orang bahkan lebih sekaligus.
Timur dan Zaki berlari kencang, kata-nya sih biar cepet-cepet selonjoran.
Zuwa, Rayka dan Adrian berlari santai, menggelengkan kepala mereka saat Timur ribut dengan Zaki untuk rebutan siapa yang berada di depan.
Saat semua-nya baru menyelesaikan satu putaran, Timur dan Zaki sudah selonjoran di pinggir lapangan. Memijit kaki mereka berdua lalu beberapa menit kemudian pergi ke arah kantin untuk membeli es Mba Yaya. Most wanted versi ibu kantin-nya SMA Antariksa.
Mba Yaya itu gaul abis, followers tik tok-nya juga banyak, sampe anak Antariksa kalah.
"Mba Yaya, es teh dong dua" minta Timur.
Mba Yaya bertanya, "Teh apa?"
"Sugar, apa Ki?" tanya Timur.
"Stone" jawab Zaki.
Mba Yaya mengernyit, menatap mereka berdua bingung, ngadepin Timur aja udah bikin darah tinggi, apa lagi ditambah Zaki, darah high.
Sama aja atuh Mba Yaya
"Gimana sih maksud-nya?" tanya Mba Yaya.
Timur cekikan, "Gula batu mba."
Mba Yaya menggeleng kan kepala, lalu segera membuatkan dua gelas es teh untuk Timur dan Zaki.
Sedangkan dua bocah itu sedang ber gosip ria, ngomongin Pak Dedi yang minggu kemarin menghukum mereka membersihkan toilet lantai 3 yang terkenal seram.
Saat membersihkan toilet kemarin Zaki sempet digangguin, saat cowo itu mengepel lantai tiba-tiba terdengar suara tawa yang membuat cowo itu berlari ketakutan dan berakhir tersungkur di lantai karena terpeleset.
Timur yang menyaksikan-nya tertawa terbahak-bahak sampai air mata terlihat jelas keluar dari mata-nya, detik kemudian dia juga ikut mendengar suara tawa, membuat Timur langsung lari keluar dari toilet.
Ninggalin Zaki yang terdampar ketakutan, tak sanggup berdiri karena kaki-nya terus bergetar.
"Nih" Mba Yaya menyodorkan dua cup berisi teh gula batu pesanan mereka, "Kalian gak ada kelas?" tanya-nya.
"Kata pak Adi boleh istirahat sepuluh menit" jawab Zaki setelah menyeruput teh-nya.
Timur berdiri dari kursi, lalu menyodorkan selembar uang sepuluh ribu ke Mba Yaya, kemudian pamit untuk kembali ke lapangan.
***
"Dari mana lo?" tanya Adrian.
"Kantin" sambil menunjukkan se cup teh ke arah Adrian.
Lengkingan peluit milik Pak Adi kembali terdengar, mengisyaratkan mereka untuk kembali berkumpul.
"Hari ini materi kita lari cepat, yang cowo praktek duluan ya, yang cewe bisa duduk sambil ngadem dulu" kata Pak Adi.
"Kan ladies first pak" protes Timur.
"Nyenyenye" jawab Pak Adi, membuat Timur memutar bola mata-nya sebal.
Setelah selesai menjelaskan tentang materi minggu ini, satu persatu anak cowo Mipa 7 mempraktekan apa yang di beritau Pak Adi tadi.
Kini giliran Timur yang akan berlari, berdiri dengan yakin lalu menunjukkan wajah tengil-nya.
Pak Adi memberi aba-aba, Timur berlari kencang, mengabaikan teman-teman laknat yang sedang berusaha mengalihkan fokus-nya.
Namun detik kemudian, Timur tersungkur, tersandung oleh kaki-nya sendiri. Mipa 7 sukses dibuat tertawa terpingkal-pingkal membuat cowo itu misuh-misuh gak jelas.
Orang mah di tolongin, ini di ketawain
Karena prinsip Mipa 7, ketawain dulu. Tolongin-nya nanti kalo ketawa-nya udah berhenti.
Rayka dan Zuwa menghampiri Timur, meminta izin ke Pak Adi untuk pergi ke Uks.
Siku Timur jelas terlihat terluka, cowo itu sifat ceroboh-nya emang gak pernah hilang. Kesandung kok sama kaki sendiri
"Ray, betadine-nya abiss" lapor Zuwa.
"Beli dulu mau gak Wa di koperasi? biar gue yang bersihin luka Semur" ucap Rayka.
"Oke" Zuwa keluar dari Uks lalu pergi ke koperasi untuk membeli betadine.
"Lo bisa gak sih jangan panggil gue Semur?"
Rayka menggeleng, "Nope, selama lo manggil gue Royko" kata-nya, kemudian membersihkan siku Timur dengan air mengalir.
Timur mengaduh, "Pelan-pelan kenapa sih, ada dendam kesumat lo ama gue."
Rayka melotot, "Diem kenapa sih, 5 menit aja" sinis-nya.
Timur mencibir, "Iyaaa."
Zuwa datang dengan sebotol betadine di tangan-nya, memberikan-nya ke arah Rayka.
Selesai membersihkan luka, Rayka memberikan luka cowo itu betadine, membuat Timur sedikit meringis, karena perih.
Timur mah tengil doang, luka dikit aja lebay.
"Nah udah" ucap Rayka setelah menutup luka Timur dengan plester.
"Makasih ya, Ko, Wa" ucap-nya.
Rayka dan Zuwa mengangguk bersamaan.
"Seblak ya"
"Es krim ya"
"Iye iye" jawab Timur.
"Yaudah gue ke lapangan lagi, lo disini aja Mur" ucap Zuwa menarik tangan Rayka untuk keluar dari Uks.
"Dipalakin gue" kata-nya seraya mengeluarkan ponsel milik-nya untuk bermain game online.
***
Tbc ^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Masa Sih?!! (End)
Teen Fiction"Kenapa nama gue bukan Timur Laut aja?" "Kan lo lahirnya bukan di laut" "Berarti nama gue Timur Darat" _ Start : 12 November 2020 End : 12 Maret 2021