ini tiga belas

260 34 4
                                    

13. Taman Baca Erlang




















***

"Lo yang waktu itu di Uks bukan sih?" tanya seseorang tiba-tiba saat Rayka sedang sibuk memainkan ponsel-nya.

Rayka tersentak lalu menoleh, mendapati seseorang yang waktu upacara minggu lalu pingsan.

Mencoba mengingat-ingat siapa ya nama-nya

Enggar? Bukan-bukan

Berang? Apalagi ini, kayaknya bukan

Kerang? Tambah ngaco

Elang? Tapi kayak-nya bukan


Nama-nya susah banget sih!


"Heh" panggil seseorang di sebelah-nya.

Pasal-nya dari tadi Rayka ngelamun doang, padahal ditanyain.

"Hah?" tanya Rayka.

"Hih"

"Huh"

"Heh"

"Hah?"

"Hah hih huh heh hoh" ucap seseorang si sebelah Rayka kesal.

Rayka terkekeh, "Siapa?" tanya-nya, membuat yang ditanya melebarkan mata-nya heran, "Lo pikun ya?" tanya-nya balik.

"Enak aja" seru Rayka tak terima.

"Itu lo lupa" kata-nya.

"Iya sih" ungkap-nya

"Tapi gak pikun juga kali!" lanjut-nya.

"Erlang, Erlangga Aksara Pratama" kata-nya.

"Gue kan gak nanya nama panjang lo" kata Rayka.

Erlang mengangkat bahu-nya acuh, "Bodo amat sih."

"Ngapain lo?"

"Duduk lah"

"Ngapain duduk disini?"

"Ini kan bangku punya sekolah"

Rayka memutar bola mata-nya, "Lo ngapain kesini?" tanya-nya.

"Lo suka baca buku kan?" tanya-nya balik.

Rayka mengangguk mengiyakan.

"Lo ada buku bekas gak?" tanya-nya lagi.

Rayka mengangguk lagi, tapi kali ini dia bertanya, "Buat?"

"Di donasiin buat taman baca" jawab-nya.

"Taman baca dimana?" tanya-nya antusias.

"Gue ada bikin taman baca, tapi buku-nya masih sedikit sih, baru mulai sebulan yang lalu juga. Maka-nya gue nyari siapa aja yang mau nyumbang buku" jelas-nya.

Rayka semakin antusias, "Gue ada temen yang suka baca buku juga, nanti gua tanya ke dia" kata-nya.

Erlang tersenyum senang, "Wah thanks ya, gue mau nanya-nanya ke yang lain lagi" pamit-nya.

Masa Sih?!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang