Masa Sih?!! (End)

ini tiga empat

34. Ingat?

***

"Deee"

"Kenapa bun?" Rayka yang sedang memainkan ponsel-nya di ruang tamu menghampiri Aqila yang sedang memasak di dapur.

"Hari ini kakek sama nenek mau ke rumah"

"Serius bun?"

"Iyaa" jawab Aqila, memberikan spatula yang sedang ia pegang ke Rayka membuat cewe itu menatap tak mengerti.

"Apa nda?" tanya-nya.

"Lanjutin dulu goreng ayam-nya, bunda mau ke rumah tante Farah kemarin nitip bolu" kata Aqila.

"Ohh" Rayka mengangguk kemudian mengambil spatula yang diberi sang bunda, melanjutkan menggoreng ayam sedangkan Aqila sudah pergi dari dapur.

"Ih minyak-nya ada dendam apa sih?!" Rayka mundur beberapa langkah, tidak berani terlalu dekat karena barusan hampir terkena cipratan minyak.

"Serius pegel gue lama-lama kalo masak dari jauh gini" kata-nya.

"Awas ya minyak"

"Dor!"

"Ikan ayam"

Jendra tertawa kencang, "Lo goreng ikan atau ayam?" tanya-nya, berjalan ke arah kulkas kemudian membuka-nya, mengambil satu kaleng minuman.

"Gurita"

"Dih"

"Ngapain lo?"

"Kan nenek sama kakek mau kesini"

"Terus kenapa lo yang kesini?"

"Enggak, ada mama juga"

Rayka yang sedang sibuk memperhatikan minyak menoleh, "Ada tante Ara?"

Jendra mengangguk, "Adaa"

"Jen"

"Hah?"

"Lo lanjutin goreng ayam-nya ya" kata Rayka memberikan spatula ke Jendra.

"Lah? ogahh" jawab-nya, tidak mau menerima spatula yang diberi Rayka.

"Jendra"

"Hm?"

"Gue mau ke tante Araaaaa, nanti gue jajanin deh"

"Bener?" tanya Jendra memastikan, Rayka mengangguk, "Iyaa."

"Yaudah sini" Jendra langsung mengambil spatula yang diberi Rayka.

"Dahh"

"Tante Araaaa" Rayka berlari dari dapur kemudian duduk di sebelah Ara, Mama Jendra.

Salim dengan Ara kemudian memeluk-nya.

"Halo cantik"

"Cantik apaan mah?" saut Jendra dari dapur.

"Yeeee sirik aja lo" jawab Rayka.

Ara tertawa, "Si Jendra ngapain di dapur?" tanya-nya.

"Goreng ayam tan"

"Ohhh" kata Ara sambil tertawa.

Random banget sih Jen, jauh-jauh ke rumah sepupu malah goreng ayam.

"Tan, aku udah baca novel yang tante rekomen lohhh" kata-nya.