ini empat puluh

171 23 3
                                    

40. Kilas balik, Tama dan Deepa















***
Anak kecil berumur lima tahun itu terlihat berlari kecil sambil menyanyikan lagu dari kartun kesukaan-nya.

"Kau dan aku sahabat, untuk selama-nya, selama-lamanya. Setiaa"

"Tapi kan Timul ngga punya sahabat" gumam-nya.

"Sahabat itu apasih?" saut seseorang di belakang-nya secara tiba-tiba membuat Timur tersentak kaget.

Anak kecil itu menoleh ke belakang, "Kamu ngangetin aja" kata-nya.

"Kamu kaget?"

"Enggak, aku telkejut"

"Telkejut itu apa?"

"Kamu nanya mulu, Timul pusing"

"Kan Layka gak tau"

"Kamu ngapain disini? aku gak kenal kamu"

"Aku juga gak kenal kamu, kamu ngapain di depan lumah nenek aku?"

"Emang ini lumah nenek kamu?"

"Iya!"

"Kalian ngapain?" tanya nenek yang baru keluar dari dalam pagar.

"Aku mau celita sama nenek" kata Timur.

Nenek tersenyum, "Ohhh. Masuk yuk" kata-nya

Timur memang sering main kesini untuk sekedar bercerita atau menonton upin ipin, padahal dia bisa nonton di rumah-nya. Kalau ditanya sama nenek kenapa Timur nonton di sini, dia jawab "Bala lagi nonton dola nek, katakan peta katakan peta. Enggak mau ngalah sama Timul"

"Aku masuk juga gak nek?" tanya Rayka.

"Masuk atuh, masa kamu mau di luar aja Ray" kata nenek sambil tertawa.

Rayka dan Timur masuk ke dalam rumah sedangkan nenek menutup pagar terlebih dahulu.

"Kamu suka upin ipin gak?" tanya Timur melepas sendal bergambar upin ipin milik-nya.

"Aku suka-nya dola" jawab Rayka.

"Yahh, kamu sama kayak Bala"

"Bala siapa? Bala-bala?"

"Bala-bala mah bakwan Ray" saut nenek.

"Bala kakak aku" jawab Timur sambil mengunyah pisang goreng yang diberi nenek.

"Ohhh"

"Timur mau cerita apa?"

"Aku tadi diledekin lagi nek, katanya aku gak bisa ngomong el" adu-nya.

"Gak apa-apa, nanti pasti bisa ngomong er kok" kata nenek, Timur memang selalu cerita tentang dirinya yang diledekin oleh teman-temannya karena belum bisa ngomong er.

"Aku juga belum bisa" kata Rayka sambil mengunyah pisang goreng.

"Nama kamu siapa?" tanya Timur.

"Nama aku, Layka Evelyna Deepa"

"Kan aku gak bisa ngomong el, jadi aku panggil kamu evlina"

"Evelyna" koreksi-nya.

"Eplina"

"Evelyna"

"Ih, nama kamu susah banget. Aku panggil Deepa aja deh"

"Yaudah telselah kamu, kalo kamu nama-nya siapa?" tanya Rayka.

"Timul Davandla Ditama"

"Aku juga gak bisa ngomong el, aku panggil kamu Ditama aja"

"Panjang banget"

Masa Sih?!! (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang