Hamparan putih mengelilinginya sejauh mata memandang, tak ada gambaran lain yang dapat di tangkap melalui netranya saat ini. Bagaikan di ruang hampa, bahkan ia tak bisa mendengar apapun seolah ia terasing dari dunia mana pun.
Berdiri seorang diri di lautan langit putih, dirinya hanya bisa menghela nafas lelah kembali termenung dalam lamunan kosongnya.
"Jadi ini yang kau lakukan selama ini"tegur suara lain, satu-satunya rangsangan dari luar yang bisa ia tangkap sekarang membuat badannya tersentak seketika karena terkejut
"benar-benar membosankan.."dengus orang itu lagi, namun tak kunjung mendapati respon dari lawan bicaranya
"Apa kau juga melupakan diriku sekarang.. Riku"tanyanya lagi mengulas senyum lembutnya, menatap teduh sosok di depannya yang setia memasang wajah bingungnya
"Lama tidak bertemu.. Riku"imbuhnya lagi menunjukkan cengiran lebarnya,berhasil membuat tanggapan lain yang membuat kelopak mata Riku melebar seketika
"Me-memo-san"ujarnya tersendat-sendat seolah lupa caranya berbicara, maniknya sedikit bergetar menahan haru karena perasaan rindunya yang meluap secazra tiba-tiba.
"Aku merindukanmu"ujarnya tersenyum lembut tak bisa menahan gejolak perasaaannya saat ini. Dengan langkah pasti, kakinya melangkah mendekat memperpendek jaraknya saat ini. Hingga sejengkal lagi ia berhasil merengkuhnya sebelum tubuhnya memudar secara perlahan kembali menjadi serpihan partikel
"Riku.. raih tanganku"serunya panih berusaha meregangkan tangannya, senyumnya mulai mengembang melihat lawan bicaranya mulai bergerak menyambut ulurannya.
Hingga rautnya berubah kecewa seketika saat tangan itu berhenti tepat saat ia hampir meraihnya "Aku ingat semuanya.."ujar Riku tenang mengulas senyum tulusnya
"Tapi.. aku masih tidak ingin kembali"imbuhnya lagi menunjukkan raut terluka dibalik senyum hangatnya
"Tunggu.. bukan begini seharusnya"seru Memo berusaha mempertahankan keberadaannya
"Riku.. kau dengar aku"teriak Memo keras beharap bisa mencapainya sebelum ia benar-benar menghilang
"Tunggulah sebentar lagi, tak peduli jika harus menyeretmu kembali.. aku.. iie kami pasti akan membawamu kembali"serunya berteriak lebih keras dengan wajah yang mulai kacau karena berurai air mata
"Ingat itu.. tempatmu bukan disini"pungkasnya lagi sebelum akhirnya dia benar-benar menghilang
Kembali di tempat kosong itu, Riku hanya bisa menatap sendu kepergian teman kecilnya
"Jika bukan disini.. lalu dimana aku seharusnya berada"gumam Riku lirih
.
.
.
.
"Oh apa ada sesuatu yang terjadi"tanya Nagi begitu memasuki ruangan dengan wajah kusut Memo yang menyambutnya
"Kita mulai sekarang saja.. dan akhiri secepatnya"ujar Memo mengabaikan pertanyaan Nagi segera memutar rekaman memorinya
"Jarang melihatnya tergesa-gesa.. "gumam Momo menatapnya penasaran
"Sesuatu pasti telah terjadi"gumam Yuki lirih menatap Memo penuh selidik.
.
.
.
"IDOLiSH7 ......! Apa kau memberi tahuku bahwa mereka menyanyikan lagu TRIGGER di tempat mereka !?"sentak Sousuke geram menggebrak meja kerjanya emosi
KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Reaction
Fanfiction[Follow yuk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Idolish7, Trigger, Revale, dan Zool kini harus melihat kenangan atau memori kehidupan dari Riku Sementara Riku sedang ter...