Akhirnyaaa debu puluhan centi ini bisa kusapuu 🤧🤧
Soal chapt sebelumnya maaf aku gbsa balesin komen waktu itu, huhu.. Aku gak maksud nyuekin kalean sungguh ku seneng sama siapa pun yang udah mau komen
Semoga kalean nggak kapok2 yak, ampe sekarang ku masih blm bisa bijak bagi waktu. Jadwal up juga jd sesuka hati gini, dan lama
Makasih banyak buat yg udah mau sabar dan ngikutin ceritanya ampe sekarang.. Ku seneng dpt dukungan banyak dari kalian di cerita ini huhu~
______________________________________
Tak lama ruangan tersebut terasa hampa saat semuanya keluar, "Kehangatan yang baru saja terjadi.. " gumamnya mencengkram erat dadanya, "itu hanya semu"imbuhya lagi
"Cepatlah bangun Riku.. waktuku tak banyak lagi"ujarnya menatap nanar layar di depannya
"Teruslah hidup untukku juga"
.
.
.
"Memo-san.. apa kau baik-baik saja?"tanya Mitsuki tampak khawatir begitu memasuki memasuki ruangan
Memo yang sempat melamun, kembali tersadar merasa namanya disebut. "ha'I aku baik-baik saja"ujarnya masih setengah sadar
Melihat interaksi mereka, membuat seseorang tergelitik untuk ikut masuk dalam obrolan. "Aku sudah bertanya-tanya sejak dulu, apa memutar kembali memori seseorang itu memberatkan tubuhmu"tanya Yuki serius
Memo tak siap menerima semua pandangan yang kini tertuju padanya, hanya mendengus kecil, "Aku baik, lagipula aku bukan manusia"jelasnya mengalihkan pandangannya
"Apapun itu dirimu.. kuharap kau juga memperhatikan dirimu dengan baik"ujar Tenn tenang, "Riku tak akan bahagia jika terjadi sesuatu dengan temannya"
"Aku tahu itu.. kau tidak perlu mencemaskan hal tidak penting" elak Memo
"Saa~..lebih cepat akan lebih baik, sebaiknya kalian segera mengambil tempat duduk seperti biasa"tegur Memo mengingatkan, membuat semuanya mengangguk setuju menerimanya
.
.
.
"Kami ditolak program reguler?" seru Tamaki, "Apakah itu kabar baik? Kabar buruk?" tanyanya lagi masih tak mengerti
Mitsuki: Ini berita yang sangat buruk.
"Ooh"jawab Tamaki terkesan acuh
"Lebih frustasi lagi!" tegur Mitsuki mulai emosi
"Sialan! Jangan main-main dengan kami !!" seru Tamaki patuh menunjukkan emosinya
Yamato: Tama benar-benar jujur.
"Respon macam apa itu"ujar Haruka heran melihatnya
"Apa pemikiran anak-anak semudah itu"imbuh Torao
"Yah setelah sejauh ini.. aku tidak akan terkejut lagi"gumam Anesagi menyilangkan kedua tangannya
"Hei aku dengar itu semua"ketus Tamaki menatap mereka kesal
"Ahaha.. bukankah Tamaki hanya bersikap seperti Tamaki"ujar Ryuu menengahi, mencoba memberi pembelaan
"Ryu Aniki.. kau memang yang terbaik.."ujar Tamaki bahagia, "Bahkan memberku tidak ada yang membelaku "gerutunya lagi di akhir melirik kesal orang-orang di sampingnya. Sementara yang dilirik hanya membuang mukanya mengalihkan perhatiannya untuk saat ini. Haruka

KAMU SEDANG MEMBACA
ID7 Reaction
Fanfiction[Follow yuk bagi yang berkenan, aku ngarepin vote komennya jugak ehehe..tapi gak maksa kok, yang penting kalean enjoy bacanya] Idolish7, Trigger, Revale, dan Zool kini harus melihat kenangan atau memori kehidupan dari Riku Sementara Riku sedang ter...