Part 8

4.6K 217 493
                                    

⚠️ Yoshh rangkaian comeback ku mulai kelar atu2 ehehe..  Makasih lagi buat yang selalu nunggu dan seperti biasa.  Pastiin kalean di tempat yang nyaman dan punya waktu luang oke.. Selain bikinnya yg Lama baca nih crita juga lamak. Maap buat typo atau translate yang masih aneh karena kelewatan. Otot jariku perih semua seharian ngerjain ini, jadi kukoreksi ntar an aja sambil dibantu kalean mweheheh.. Lup u all gaess ❤️❤️ and see u next👋👋

-----------------------------------------------------------

"Bahkan Bintang disini tampak sangat Indah.. Sinarnya mirip seperti dia. Begitu Indah dan dikelilingi Bintang lainnya" ujar Sougo tersenyum lembut

"Hahhh.. Apa dia masih disini bersama kita, jika hari itu kita menemaninya"ujar Tamaki menghela nafasnya

"Apa membiarkan Rikkun libur sendiri itu pilihan yang buruk"imbuhnya lagi

"Justru makin buruk jika kita memaksanya bekerja saat itu.. Kondisinya tidak memungkinkan" ujar Nagi tersenyum sendu

"Apa yang Rikkun pikirkan sebenarnya.. Kenapa dia masih meragukan kita .. Kenapa dia tidak mempercayai kita" racau Tamaki mulai menangis

"Aku tidak bisa menyalahkannya begitu saja Tamaki, bahkan aku yang mendengarnya ikut merasa hancur. Kuharap dia bisa membagi rasa sakitnya padaku. Hingga kini aku bahkan ingin menghajarnya, tapi itu hanya akan membuat Riku sedih" ujar Nagi tersenyum kecut

"Aku merindukannya Nagicchi.. Aku ingin Rikkun kembali" ujar Tamaki

"Begitu juga denganku"ujar Nagi lirih merangkul erat Tamaki saling menguatkan

"Percayalah Riku-kun masih belum menyerah hingga kini.. Pasti kita akan bersama lagi" bisik Sougo lembut

Flashback

"Nanase-san apa kau baik baik saja untuk tetap melanjutkan ini" tanya Iori khawatir yang sedari tadi melihat Riku berkeringat dingin dan agak pucat

Menarik napasnya dalam, "Aku baik.. Aku akan lakukan yang terbaik sampai akhir" ujar Riku mengangkat wajahnya menunjukkan senyum lima jarinya membuat Iori tercengang untuk sesaat

Untuk sesaat mata Iori melembut menunjukkan kelegaannya, "Bejanjilah untuk tidak memaksakan diri, kau mengerti" ujar Iori lembut yang diangguki antusias oleh Riku menurut begitu saja

"Yoshh tenang saja onii-san disini, jangan paksakan dirimu Riku. Kami semua bersamamu, tenang saja" ujar Yamato menenangkan.

"Ahahaha lama tidak mendengarmu mengatakan hal hal keren Yamato-san" ujar Riku terkekeh geli mendengarnya yang diangguki setuju semua member kecuali Yamato tentu saja

Yamato menatap jengah semuanya, "Dasar tidak bisakah kalian menghargai Onii-san sedikit saja" gerutu Yamato memalingkan mukanya

"Yama-san kekanakann" tegur Tamaki mencelanya

"Tamaki-kun jangan mengatakannya terlalu jelas" tegur Sougo yang makin membuat Yamato pundung

"sadari umurmu Ossan" ujar Mitsuki kesal

"Oh Yamatooo kau sudah tuaa" ujar Nagi menambahkan membuat Yamato makin ingin menguburkan dirinya dalam

"Dan cukup Ichi kau tidak perlu menambahkan garam pada lukaku" cegah Yamato yang sudah tidak sanggup lagi begitu melihat Iori membuka mulutnya

Iori menatapnya datar,"aku hanya ingin mengingatkan waktu tampil kita" gerutu Iori kesal karena dituduh yang tidak tidak

"Aahhaha.. Kalian benar benar yang terbaik" ujar Riku tertawa merdu memecah keributan tadi

ID7 ReactionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang