Part 15

2.6K 186 72
                                    

Alohaaa hepi weekend guiss.. Maap buat typo yg selalu ada yakk.. Ampe sekarang ku blm bisa ngebasmi typo2 jahanam itu 😤

Just enjoy this story.. Timacii moga bisa ngisi waktu kalian 😍

______________________________________

Partikel-partikel halus bertaburan di sekitarnya, nafasnya terengah-engah karena berlari keluar.matanya menatap lantai melalui telapak tangannya yang mulai menipis hingga bisa melihat benda lain di baliknya, senyum kecut terbit di sudut bibirnya seolah menertawai kondisinya yang mengenaskan saat ini

"Memo-san.."sentak Iori begitu berhasil mengejarnya

"Lagi-lagi.. kau meliohatnya"ujar Memo lelah

Manik obsidiannya membelalak lebar menatap pemandangan di depannya, "ini lebih buruk dari sebelumnya"gumam Iori lirih, partikel-partikel halus masih bertebaran di sekitarnya tak kunjung kembali ke bentuk semula

"tenang saja..."ujar Memo santai mendapati raut syok Iori

"Aku akan pergi tepat waktu"imbuhnya terkekeh kecil

"berhenti bercanda Memo-san"sentak Iori, "Apa yang bisa ku lakukan untuk menyelamatkanmu"tanyanya lirih

"Tidak ada"

"Kuso.."sentaknya meluapkan emosinya sendiri menendang kursi di dekatnya

"jangan merusak barang disini"tegur Memo tenang

"Kau lebih khawatir benda mati yang rusak daripada dirimu sendiri yang mulai rusak"dengus Iori

"Aku sudah lama mati.."jawab Memo tenang

"Aku benar-benar tidak mengerti tentang mu Memo-san"

"Aku tidak meminta siapa pun untuk mengerti"balas Memo

"Sekarang butuh waktu lebih lama untuk kembali"gumam Iori tampak khawatir namun tak menyurutkan kelegaaannya melihat tubuh di depannya mulai kokoh lagi

"Aku bersyukur dia tidak perlu melihatku seperti ini"ujar Memo tersenyum lembut

"Dapat ku pastikan ia akan menjerit panik dan menangis"balas Iori mulai mencairkan suasana

"Kali ini aku sependapat denganmu.."ujar Memo tertawa ringan, "Bukankah kau juga berpikrian seperti itu tentang adikmu.."imbuhnya lagi melirik ke sisi dinding di dekatnya

"Kujo-san.."sentak Iori terkejut

"Dasar.. apa ini kelebihanmu untuk mendeteksi keberadaan orang lain"dengus Tenn

"Kau sendiri yang hampir berlari keluar tadi"balas Memo menggerutu,

"Ternyata kau suka menguping huh"ledek Iori

"Tutup mulutmu Izumi Iori.. semua yang keluar dari mulutmu terasa memuakkan, mencemari pendengaranku"

"Oke hentikan sekarang.. aku tidak tertarik melihat perkelahian kucing secara live"lerai Memo berjalan pergi

"Aku lelah.. sebaiknya kalian juga beristirahat"imbuhnya lagi melenggang pergi

"Apa dia akan menghilang suatu saat nanti"tanya Tenn lirih melihat kepergian Memo

"Lebih tepatnya dia akan menghilang setelah semua ini berakhir"ralat Iori menghela nafasnya kasar

"Riku akan sedih soal ini"gumam Tenn

"Tapi.. kita tidak punya pilihan lain"

.

.

.

ID7 ReactionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang