Part 12

3.8K 191 324
                                    

Setelah ngelewatin lembah gunung lautann.. Akhirnya bisa kelar jugak.. Aku gatau kalo banyak yg up hari ini jugak,  tp moga sempet mampir kesini yak wkwkw

Silahkan dinikmati, dan selamat penantian kita buat episode lima tinggal nunggu jam yeayy.. Omegat ku syenang sekalee

Luv yu kalean smuaa, habis inj kubisa ngerjain urutan book laennya eheh

⚠️ typo pasti ada.. Bantu koreksi aja yak.. Seperti biasa ku tidak ngoreksi lagi . Tencu very muachhh semuanyaa
______________________________________

Dalam keadaan gelap, pandangannya kini terfokus pada anak berusia 1 tahun di depannya. Bahunnya bergetar nanik turun, wajahnya ditangkup rapat dengan kedua tangannya yang ia yakini anak itu sedang menangis

"Hiks.. kumohon jangan pergi... aku tidak akan menyusahkan lagi" racaunya.

"Riku.." panggilnya lirih sangat mengenali sosok yang menjadi bagian diri nya selama ini

"Aku sama sekali tidak berpikiran seperti itu" ujarnya lagi berusaha meraihnya namun kosong. Seolah tangannya menjadi transparan ia hanya berlalu menembusnya begitu saja

....

Deru nafasnya saling bersahutan, lagi.. ia terbangun secara paksa melarikan diri dari mimpinya.

"Jika aku diberi pilihan, aku tidak akan pernah meninggalkanmu.." ujarnya lirih

"Ittai.. aku tidak punya asma.. tapi manjauh darimu sangat menyesakkan.." imbuhnya lagi

Hingga rengkuhan hangat terasa melingkupinya membuatnya lebih tenang.

"Ten-nii.. aku disini.. aku selalu di hatimu" bisiknya lembut membuat bahu bergetarnya berangsur tenang

"Dasar.. Cepatlah bangun. Aku ingin memelukmu secara langsung" dengus Tenn

"Aku akan berjuang.. seperti Ten-nii yang tidak pernah menyerah.. aku juga akan berjuang untuk bagianku"

"Aku mencintaimu.. Ten-nii"imbuhnya lagi

"Aku lebih mencintamu.. Riku" balas Tenn tersenyum lembut memeluk kedua lututnya erat

Hingga perlahan kehangatan yang dirasakannya menghilang.

....

"Apa kau masih memikirkan pekerjaan saat disini" ujar seseorang membawa cangkir dengan asap yang mengepul

"Aku bukan tipe orang yang bisa bersantai sepertimu.. Haru" dengusnya menyandarkan punggungnya di sandaran sofa

"Sesekali..angkat wajahmu dan lihatlah sekeliling.. jangan terus menunduk dan tenggelam dalam pikiranmu sendiri" tegurnya memberikan kopi hangat padanya

"Otoharu.." panggilnya serius membuat yang diajak bicara menoleh padanya

"Pernahkah kau membenci ku atau ingin membalasku setelah apa yang ku lakukan pada agensimu" ujarnya lagi serius

Otoharu hanya mengangkat alisnya heran, "Kenapa aku harus membencimu?' tanya bingung

Seketika perempatan imajiner muncul di pelipisnya mendengar pertanyaan bodoh temannya yang satu itu, "Apa perlu ku perjelas hah.." ketusnya kesal

"Tentu saja setelah Hyuga mencuri lagumu.. atau aku yang berusaha mengambil Mezzo, dan berbagai cara licik lainnya" jelasnya lagi

Otoharu kini menatapnya serius,"Sekarang giliran ku bertanya.." ujarnya tenang

"Apa kau yang menyuruh Hyuga mencuri lagunya? Apa Mezzo berhasil kau rebut? Atau apa kami tumbang dan hancur karena rencanamu?" tanyanya beruntun

"Pada akhirnya, tidak ada yang berakhir buruk.. itu yang harus kita syukuri.. karena semuanya tidak berhasil aku tidak punya alasan untuk membencimu" jelasnya lagi

ID7 ReactionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang