Part 7

4.9K 216 374
                                    

📢Yoshh sesi curhat dulu yak buat pembuka wkskak.. Sebelumny i wanna say big thanks for ma sistur XiaoYibo22 febri yang dengan suka rela mau bantu translate in nih part story...💞 entahlah tanpamu apa jadinya akuu.. Huhuu ku seneng tapi maap ku malah molor apdet padahal sudah dpt bantuan.

Jadi gini sesi curhat yang sebenernya baru mau dimulai, ada beberapa step yang kukerjain di story ini..

Pertama, aku translate pake gugel translate wkwkak ku tida terlalu pnter inggris sih yak.

Kedua, tuh translate an diperhalus lagi u know lah hasil gugel translate terkadang tidak sesuai yang diharapkan.. *nah di step ini bantuanmu sangat kukenang sistur.

Ketiga, kurubah lagi bentuk penulisan dialognya biar gak murni kek naskah, aku kurang suka yang begitu jadi kadang ku juga perlu bayangin tindakan masing masing karakter juga karena gak semua bagian diadaptasi jadi anime

Keempat, kupotong2 part-part yang perlu ku kasi reactionnya atau dirasa cocok. Nah maruknya aku suka banget motong motong ini tanpa sadar ampe banyak space kosong yang kutinggalin buat diisi reactionnya

Kelima, aku isi deh reaction masing masing chara buat ngisi space kosong tadi yang kusiapin.

Keenam, kuperlu ngasi pembuka dan penutup biar tetep nerusin alur utama *disini yah tentang cerita komanya Riku.. Jadi biar gak terkesan aneh dan ujug2 ada reaction nongol disitu.. Wkwkw

Sekian sesi curhat kali ini as always makasih banyak buat semuanya yang mau sabar nunggu dan kuat ati kupehapein mulu.. Tencuu very muach, just enjoy ur time
❤️Uri

Monggo duduk tenang dan nikmatin waktunya yakk, karena selalu cerita ini butuh waktu lama buat bacanya di tiap cahpetrnya oh satu lagi ku bukan manusyak sempurna yang tak luput dari typo.. Bahkan tugas2ku sering bergelimpangan dengan typo, temenku ampe nyebut typo is ma passion dia gak sadar aja kalo passion dia gak lebih keren dari aku yang jadi jemuran berjalan awoakwkak fyi kita emang suka gini friendhate relationship... Gaseru kalo akur tuhh

Oke sebelum merambah jadi sesi curhat berikutnya ku cukupkan ampe sini
-----------------------------------------------------------

"Memo-san Bisakah kau melakukannya" ujar Iori yang keluar paling akhir menghampiri Memo

"Aku tidak terkejut kau sepeduli itu dengannya" dengus Memo

"setidaknya aku ingin melihatnya, menyadarkannya bahwa seseorang menemaninya saat ini'" ujar Iori serius

"Tetap saja aku tidak bisa membuatmu keluar bertemu secara langsung.. Itu akan menganggu aliran waktunya" jelas Memo memijit pelipisnya

"Aku tidak masalah, aku hanya ingin melihatnya itu sudah cukup" ujar Iori menundukkan kepalanya

"Kau bahkan rela menundukkan kepalamu demi dia ya" dengus Memo

"Terserah apa katamu aku tidak peduli dengan hal seperti itu"ujar Iori serius

"Tidak banyak yang bisa kau lihat" ujar Memo lirih menampilkan sesuatu dilayar

Sesosok surai merah masih terbaring nyaman dengan monitor jantung yang berdetak konstan

"yah akan kuberi waktu, sebaiknya aku pergi" ujar Memo beranjak pergi memberi ruang untuk mereka

Iori mengangguk kecil berterimakasih padanya

Matanya menatap sendu seseorang yang terbaring lemah di layar, "lama tidak berjumpa Nanase-san" sapanya lirih

"Bagaimana tidurmu.. Apa kau tidak bosan" ujarnya terkekeh kecil, matanya menyendu mengingat kilasan memori hari ini

ID7 ReactionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang