[EPISODE 24] Liona

36 5 0
                                    

Setelah mereka semuanya pulang dari liburan di Bali,mereka sibuk dengan urusan masing-masing entah bisnis, keluarga,atau istana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah mereka semuanya pulang dari liburan di Bali,mereka sibuk dengan urusan masing-masing entah bisnis, keluarga,atau istana.

Rasa kesepian selalu menyelimutinya terkadang suasana kerinduan kepada seseorang pria yang sangat ia sayangi.

Seorang ayah yang sangat ingin ia temui bahkan menyandar kan kepalanya di bahu sang ayah.

Tapi itu semua hanya mimpi bagi wanita berumur 24 tahun tersebut.

Kekasihnya harus pergi ke luar kota karena urusan bisnis perkantoran nya yang sedikit bermasalah.

Kakak yang sebagai sandaran kedua sibuk dengan keluarganya.

Sahabatnya sudah berkeluarga semua tidak ada yang bisa di hubungi sama sekali.

Kini ia hanya bisa menatap langit malam dan hamparan pepohonan hijau yang menjulang tinggi.

Tidak memikirkan jika ini adalah musim dingin yang sangat sangatlah dingin.

Tak ada pikiran di kepalanya terkecuali kerinduan pada ayahnya.

"Ayah…"Liona

"Liona rindu ayah…"Liona

"Liona rindu saat pertama kali melihat sosok ayah…"Liona

"Ayah…kenapa ayah harus mengorbankan nyawa ayah sendiri?"Liona

"Kini aku hanya pohon tanpa dedaunan"Liona

"Tak ada yang bisa kuajak bersandar bersama"Liona

"Mami?"Liona

"Mami tidak bisa bersamaku karena ia sering di Daegu dibandingkan di Seoul bersamaku"Liona

"Ku mohon terdalam dalamnya datanglah di hadapanku seperti dulu,ku mohon ayah!"Liona

"Hiks…ku mohon"Liona

Suara tangisan serta air mata yang sudah jatuh terlebih dahulu.

Lubuk hati liona sudah tidak kuat menahan rasa rindu kepada seseorang yang tidak akan pernah ia lihat lagi.

Ia merapatkan kakinya dan menundukkan kepalanya.

Diatas gunung yang tidak terlalu tinggi tersebut membuat liona seluasa untuk berteriak.

Melepas segalanya dari benaknya.

Isakan tangis yang begitu kencang dan tak ada hentinya sama sekali membuat mata liona bengkak.

Namun dalam keheningan malam hari terasa rangkulan di bahu liona.

Sambil bersuara lembut dan wajah yang sedikit keriput dimakan usia."Gwenchanayo?"

Tampak mengenali suaranya lantas liona langsung mengangkat kepalanya dan melihat kearah orang di sebelahnya yang kini sedang merangkul liona.

"ayah?"Liona

ᴄᴏʟᴅᴠᴀᴍᴘɪʀᴇ[Lᴇᴇᴛᴀᴇʏᴏɴɢ]S2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang