ᴄᴏʟᴅᴠᴀᴍᴘɪʀᴇ[Lᴇᴇᴛᴀᴇʏᴏɴɢ]S2

[EPISODE 27]What is light?

Gemuruh petir dimana mana dengan kilat kilay cahaya yang menambah kesan menyeramkan malam ini di sebuah rumah kecil di pinggiran wilayah Jorjio,kampung halaman pria berbadan kekar dengan mata yang bewarna coklat.

Sambil ditemani lilin malam yang menghiasi kamarnya yang langsung menatap langit dengan kaca transparan, menjatuhkan semua bebannya selama ini melihat hujan yang rintik rintik mulai berjatuhan dari awan hitam.

Menutup lalu membuka matanya perlahan sembari mengingat hal hal yang sudah ia lakukan selama di Gyofia, mendapatkan apa itu saudara dan jati dirinya.

Tidak disangka ternyata Awal pertemuan mereka semua cukup membuatnya ternganga,kadang ia merasa jika itu adalah anugerah yang tuhan berikan padanya.

Ia melihat bayangannya di dinding,"kenapa kau bisa hidup tanpa cahaya?apa aku harus sepertimu bayangan?", Suara yang terlihat putus asa membuat ruangan sedikit bergema.

"Apakah aku sudah sampai dititik ini,titik dimana semuanya akan berakhir dengan sadis? melihat tangisan yang mengundang air mata bagi yang lain hanya karena kematian balas dendam.Aku lelah,eomma aku lelah!katakan pada dunia aku lelah! Gelandangan saja bisa bahagia kenapa aku tidak!", Ucapnya tanpa tahu ternyata air matanya menetes sendiri menandakan jika dia benar benar sudah lelah.

"kukira aku akan senang menikmati semuanya hingga waktu datang kepadaku tapi ternyata tidak aku harus merelakan itu,apa hanya aku saja yang akan hidup kelak nantinya?katakan padaku tuhan bahwa itu tidak benar".

Ia mengambil jas hitam miliknya dan topi bulatnya,membuka kenop pintu melihat diluar betapa derasnya hujan malam ini.

Tidak peduli apa yang akan terjadi padanya yang terpenting baginya kehidupan orang lain harus ia utamakan,berjalan menuju keluar kampungnya tanpa payung sama sekali.

Jasnya basah dan pakaiannya.

Ia mulai membacakan sesuatu sebelum akhirnya dia berteleportasi ke istana Gyofia tapi betapa tercengangnya saat mengetahui seseorang berada tepat didepannya berdiri sambil tersenyum pahit menangisi hal yang tida tahu apa itu.

Tangisannya sangat sangat menyakitkan bagi kai yang mendengarnya,isakan isakan dan pukulan menuju arah pusat dadanya,orang didepannya tersenyum pahit."Kai...Sudahkah kau siap kehilanganku?hiks,katakan kai",Suaranya menjadi pelan sambil tubuhnya melemah sedikit demi sedikit.

"Rangkul aku pergi menemui mereka semua,aku ingin kita semua tertawa malam ini,ayolah kai",Senyuman yang pria itu lemparkan ke kai cukup pahit sekali.

Menunjukkan pukul 22.30 Malam,kai menghantarkan pria tersebut menuju tempat yang ia tujukan yaitu keluarga.

Terdapat taeyong dan lainnya sedang diruangan tamu, pria yang belum disebutkan namanya menghampiri mereka semua dan duduk tepat diantara Mark dan Ten,seakan tidak terjadi apa apa mereka tertawa bersama sama, menonton film atau bahkan bermain video game di sana malam yang semakin larut,semakin kuat juga mereka bermain game dan sebagiannya.

Senyuman,tawa,dan canda menjadi satu melekat sekali dimalam ini, tetapi pria tersebut hanya diam menyaksikan semua saudaranya bersenang senang.seakan sesuatu telah menyuruhnya untuk istirahat.

Lama kelamaan berdatangan semuanya seperti Suho+Bella dan liona di sana membawa berbagai barang untuk bersenang senang dan berpesta layaknya anak muda pada umumnya.

Tapi pria tersebut semakin melemah, tenaganya sudah tidak berarti lagi baginya,bahkan kini hanya bisa merasakan hawa yang indah dimalam ini.

23.45 PM

Sisa 15 menit lagi akan mencapai puncaknya mereka semua.

Tanpa disadari mereka hanya tertawa dengan kesenangan mereka dan hanya Mark yang bermain ponselnya sendiri,sibuk dengan dunianya.

23.55 PM

Melemah dan melemah itulah yang dirasakan seorang pria berambut pirang dan mata berwarna coklat kemerahan itu.

Terlihat waktunya sisa 5 menit lagi.

23.59 PM

Arwahnya seperti diambil oleh malaikat dengan perlahan sebelum pukul 00.00 PM

Dan ketika 00.00 PM tiba

Pria itu terlihat kesakitan dan mengeluarkan air matanya,Mark yang berada tepat disampingnya terkejut lalu memanggil semua orang untuk melihat keadaan pria tersebut,kai refleks ketakutan dan langsung mendekapnya erat.

Baekhyun tetap tersenyum melihat saudaranya datang kepadanya padahal nyawanya saja sudah berasa diujung tanduk.

"Aku tidak apa apa semuanya"

"Aku akan tenang"

"Kalian berbahagialah tanpaku lagi"

"ini mansion adalah punya kalian semuanya"

"Ikhlaskan aku pergi untuk selama lamanya,berikan senyuman terakhir kalian untukku agar aku bisa tersenyum dengan manis diakhiri duniaku"

"Baekhyun disini bersama kalian"

Dengan permintaan terakhir Baekhyun,mereka semua tersenyum dengan manis walaupun hati mereka sakit menyaksikan kematian salah satu dari mereka semuanya akan pergi meninggalkan mereka yang masih hidup bertahan di dunia yang kejam ini.

Sambil menatap Baekhyun yang kesakitan,mereka harus tetap senyum.Terlihat beberapa dari mereka menangis tidak kuat menahan itu semua,apa lagi kai yang sudah berteman lama dengan Baekhyun sungguh mendapatkan apa itu yang dinamakan ketidak Adilan kehidupan dunia.

'Terima kasih sudah bersamaku,maaf aku tidak bisa menemani kalian disaat kejadian itu terjadi tapi aku akan menunggu kalian dipintu surga yang kita impikan sejak dulu',Batin Baekhyun.

Denyut nada Baekhyun berhenti begitu juga jantungnya setelah diperiksa Mark.

Betapa sedihnya malam ini kehilangan orang yang mereka sayang didunia ini.

.

.

.

.

.

Suara petir yang keras membangun seseorang yang tengah tertidur lelap di sebuah rumah.

"Ah aku tadi sedang mimpi ya?benar benar seperti nyata",Guman kai kebingungan.

-😳