ᴄᴏʟᴅᴠᴀᴍᴘɪʀᴇ[Lᴇᴇᴛᴀᴇʏᴏɴɢ]S2

[EPISODE 17]Jikyun Atau Bella?

Ia pergi meninggalkan mansion milik taeyong dengan hati yang sudah tidak karu karuan.

Entah sekarang ia harus pergi kemana lagi sebagai tempat berteduh menenangkan diri sementara waktu,tidak mungkin dia harus berada di istana karena ada Kyungsoo dan kai lalu jika ia balik pasti akan ditanyai kemana saja dia.

Dengan terpaksa dia harus tinggal dirumah milik mendiang ayahnya dulu yang jaraknya jauh dari Seoul yaitu dia Busan.

"Apa aku bisa tenang jika harus pergi dengan pikiran seperti ini?, seandainya aku tidak begitu membuat semua orang terluka karena ulahku sendiri.Maaf"Lucas menundukkan kepalanya tidak ingin menatap siapapun itu didepannya saat ini.

Langkah kakinya terhenti seketika melihat anak laki laki kecil sekitar umur lima tahun berada di taman tanpa ada orang tuanya.

Anak kecil itu menangis sendiri memanggil manggil nama ibunya yang tidak terlihat sama sekali didekatnya.

Lubuk hati Lucas tergoyahkan karena melihat anak yang menangis dengan keras,ia mulai membalikkan badan menghampiri anak kecil yang berada di taman tersebut.

Berhentilah Lucas didepan anak kecil itu lalu ia jongkok Melihat kearah wajah anak kecil tersebut.

Dengan rasa kasian Lucas memberikan sebuah permen karet kepadanya agar bermaksud bisa tenang sedikit.

"Ibumu dimana wahai anak kecil? bukannya ini sudah larut malam untukmu keluar rumah? seharusnya kau sudah tidur jam segini"tanya Lucas yang mulai sigap berdiri dari tempatnya jongkok tadi.

"Hiks..kakak ibuku tidak peduli lagi denganku ia meninggalkanku disini sendirian"tangisnya yang refleks memeluk Lucas dengan balutan hangat Lucas membalasnya.

"Lalu dimana ayahmu?"tanya Lucas yang bingung ketika ibunya tidak suka dengannya pasti ada ayahnya yang suka dengannya.

Tetapi anak itu mulai menangis dengan derasnya lagi saat Lucas mengatakan 'Dimana ayahnya'.

"Ayahku..hiks..dia sudah tiada kakak"

Hati Lucas mulai merasakan kasian bahkan ibunya yang harusnya menjadi tempat bersandar terakhir ketika ayahnya sudah tiada malah membuangnya begitu saja tanpa memikirkan resiko yang akan dia dapatkan.

Siapa tahu anak yang ia lahirkan dan besarkan hingga lima tahun itu akan tumbuh menjadi pria sukses.

Tidak tahu apa yang dipikirkan ibunya hingga tega begitu saja membuang anak sekecil ini di cuaca yang begitu dingin juga.

Selembar kertas jatuh dari saku anak kecil itu dan Lucas yang melihat nya langsung mengambil surat tersebut dan memperlihatkan nama ibunya beserta alamat rumahnya.

"Apa kau tinggal didekat sini?mari kakak antarkan dan biar kakak yang bicarakan ini kepada ibumu, bagaimana mungkin dia bisa seperti ini"tegas Lucas yang kemudian menggendong anak kecil tersebut menuju kembali kerumah asalnya.