15 : Peningkatan Level Sedang

343 58 6
                                    

Rasanya aneh. Memalukan juga. Dia tidak bisa berhenti memikirkannya. Padahal, bukan ciuman pertama. Apalagi, itu hanya sekadar menempel. Tidak ada pergerakan lain. Tapi, kenapa Kim Chaewon..

“Akh!! Aku sudah gila rupanya. Akkhh!!”

Seketika rambut itu berantakan akibat diacak oleh sang pemilik. Dia tak peduli jika orang-orang menatapnya aneh atau bahkan berpikir jika dia gila, Chaewon tak peduli. Kenyataannya, dia memang sudah gila.

Hanya karena kejadian tadi pagi.

“Chaewon-ssi..” panggil seseorang membuat Chaewon mendongakkan kepalanya. Ah! Ini dia oknum yang membuat kepalanya seperti baru saja dihantam benda keras. “Ini pesananmu.”

Setelah keluar dari studio, keduanya memutuskan untuk pulang. Namun, tiba-tiba saja Han Jisung mengajaknya untuk makan meski matahari belum tampak. Bahkan, ini masih jam 5. Untung saja ada restoran cepat saji yang buka 24 jam.

“Kau baik-baik saja?” tanya Jisung khawatir. Melihat rambut Chaewon berantakan seperti itu, cukup membuat Jisung mengkhawatirkan perempuan itu.

Apalagi, setelah kejadian tadi, Chaewon menjadi diam. Bukan diam yang seperti sedang kesal, tapi karena canggung..? Oh.. Jisung bahkan tidak yakin.

Chaewon segera merapikan rambutnya meski tidak serapi sebelumnya. Kemudian, dia berdeham pelan untuk memperbaiki suasana.

“Iya, aku tak apa. Jangan pikirkan aku.” untuk mendukung pernyataannya, Chaewon tersenyum pada Jisung sebelum makan pesanannya. Senyum paksa.

Jisung tidak ingin bertanya lebih lanjut. Dia juga sudah lapar jadi memilih untuk segera makan.

Meski dia sedang melakukan aktivitas, Kim Chaewon masih belum bisa berhenti memikirkan hal tadi. Benar-benar seperti orang mesum dia ini. Lagipula, kenapa dia harus sefrustasi ini? Apa karena dia yang terlalu jahil pada Jisung ya? Bahkan, Chaewon tak menyangka jika Jisung cukup seberani itu untuk menerima tantangannya.

Chaewon melirik ke arah Jisung yang duduk di seberangnya. Menatap penuh tajam tentang apa yang dilakukan Jisung. Iya, Jisung sedang makan. Tapi, Chaewon terus mengawasi Jisung tanpa ingin menghentikan aksinya tersebut.

Sampai tiba-tiba Jisung membasahi bibir bawahnya, Chaewon menjadi gelagapan seperti orang yang ketahuan mencuri.

“Akh.. aku gila.” Chaewon menunduk dengan bergumam demikian. Jisung kembali menatapnya heran.

“Chaewon-ssi?”

“Abaikan aku..” Chaewon mengibaskan tangannya. Meminta agar Jisung mengabaikan dirinya. “Aku sudah gila, gila, gilaaa..”

Meski diminta untuk abaikan, Jisung tak bisa melakukannya. Namun, Jisung hanya menatap perempuan yang sedang menyembunyikan wajahnya itu. Membiarkan apa yang ingin Chaewon lakukan terhadap dirinya.

——————

Keesokan harinya, Kim Chaewon memiliki rencana untuk makan siang bersama Lee Chaeyeon. Saat ini pun, Chaewon terlihat sedang menunggu Chaeyeon di kafenya. Kata Chaeyeon, dia ingin tahu seperti apa kafe milik Chaewon. Maka dari itu, Chaeyeon memilih kafe Chaewon untuk makan siangnya bersama sangat sahabat.

“Jadi, eonni sedang menjadi pelanggan sekarang?” Seo Yukyeong terlihat menghampiri Chaewon yang sedari tadi memang sudah duduk di salah satu bangku kosong.

“Hmm.. jadi, layani aku seperti raja ya, Nona Seo.” Chaewon bergurau dengan wajah yang dibuat seramah mungkin. Tapi, justru membuat Yukyeong memasang wajah julidnya.

Sederhana | Jisung Chaewon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang