05 : Kakak Ipar

303 62 9
                                    

Seperti yang sudah direncanakan, saat ini Han Jisung dan Kim Chaewon dalam perjalanan ke rumah keluarga Kim untuk mengambil barang-barang yang ingin dibawa Chaewon ke rumah keluarga Han. Di akhir pekan dan saat keduanya sama-sama sedang kosong alias tidak memiliki jadwal apapun.

Jarak waktu dari rumah keluarga Han ke keluarga Kim hanya membutuhkan waktu 30 menit. Itu juga bertepatan tidak terjebak macet. Untung saja..

Sampai kemudian, mereka akhirnya sampai di rumah sederhana keluarga Kim. Chaewon mengajak Jisung untuk memasuki rumahnya itu.

"Kami datang.." seru Chaewon begitu keduanya masuk ke rumah dan disapa oleh ibunya Chaewon.

"Oh.. kalian sudah datang! Aduh.. makanannya belum selesai Ibu siapkan." sahut beliau yang kemudian menghentikan pekerjaannya dan menghampiri sepasang anak dan menantunya tersebut.

"Ibu, kami hanya akan mengambil barang-barangku. Bukan makan." ujar Chaewon merengut lucu. Membuat Nyonya Kim terkekeh melihat si tengah merajuk.

"Tapi, apa salahnya Ibu membuatkan makanan untuk kalian?" lalu Nyonya Kim beralih pandang ke Jisung. "Bagaimana perjalanannya? Apakah melelahkan?"

"Tidak, Bu. Lagipula, jaraknya tidak sejauh itu." ujar Jisung masih segan dengan mertuanya itu.

"Tapi, tetap saja pasti melelahkan. Apalagi, dengan mengajak Chaewon saja, kau takkan bisa memintanya untuk menggantikanmu."

"Bukan masa--"

"Ibu! Haruskah Ibu berujar seperti itu?" dan sekali lagi tawa Ibu Chaewon meledak karena berhasil menggoda Chaewon.

Sedangkan Jisung hanya tersenyum tipis melihat interaksi keduanya.

"Oh, kalian sudah datang rupanya!" sahutan dari arah lain membuat mereka mengalihkan pandangan.

"Ayah! Chaewon rinduuu.." dan pelukan diberikan oleh Chaewon pada sang ayah yang baru saja datang dari suatu tempat bersama seorang laki-laki muda.

"Padaku tidak, noona?" dan laki-laki muda itu berceletuk.

Chaewon melepaskan pelukannya dan memberi tatapan tajam pada adiknya itu.

"Aku malah bersyukur tidak diganggu olehmu, Kim Dongyun."

"Wah.. apa-apaan itu."

"Memang benar aku merasa bersyukur. Wee.."

"Wah.." sekali lagi, Dongyun berdecak pada sang kakak. "Jisung hyung, kau harus berhati-hati pada wanita ini. Dia benar-benar rubah."

"YAK! BAGAIMANA BISA KAU MENYEBUT KAKAKMU RUBAH, HAH?"

Teriakan kompak antara Nyonya Kim dan Chaewon. Tuan Kim hanya tertawa lepas dan melenggang pergi untuk minum setelah Chaewon melepaskan pelukannya.

Sedangkan Jisung? Laki-laki itu hanya terdiam setelahnya karena sepasang ibu dan anak perempuan itu mengomeli sang maknae.

Singkat cerita, Chaewon mengajak Jisung untuk ke kamarnya. Niatnya perempuan itu akan menata barang-barang yang ingin dibawa seorang diri. Namun, sang laki-laki memaksa untuk membantu sampai akhirnya Chaewon mengalah. Berakhirlah sekarang keduanya di ruangan yang sama.

Kim Chaewon mengambil hampir seluruh pakaiannya, buku-buku berupa fiksi maupun non-fiksi, dan beberapa benda lain. Tidak semua dibawa oleh perempuan itu. Setelahnya, mereka masukkan barang-barang tersebut ke dua kotak dan dua koper milik Kim Chaewon.

"Kenapa tidak dibawa semuanya saja?" tanya Jisung di sela kesibukan mereka.

"Tidak semuanya penting. Lagipula, kurasa memang tak perlu semuanya dibawa. Yah.. bagaimana pun, ini juga masih tempatku pulang bukan? Rumah orang tuaku." jelas Chaewon yang sedang menata pakaiannya.

Sederhana | Jisung Chaewon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang