Epilog : Sederhana

376 40 13
                                    

Seperti yang pernah disinggung sebelumnya, semenjak kejadian Han Jisung dirundung, lelaki itu memilih untuk menutup dirinya. Dia tidak ingin memiliki relasi dengan siapa pun dalam kehidupan sekolah menengah akhirnya. Tak peduli dengan pandangan dan tanggapan orang lain, Jisung hanya ingin mengambil jalan aman dengan tidak berteman dengan siapa pun.

Namun, sampai pertemuan yang berhasil membuat jantungnya berdegup kencang, membuat Jisung menginginkan sesuatu. Keinginan untuk mematahkan keinginan sebelumnya. Dia ingin memulai berteman dengan perempuan yang waktu itu berada di bawah payung yang sama dengannya.

Jisung mengetahui fakta bahwa perempuan itu bernama Kim Chaewon. Dia berada di kelas yang berbeda dengannya. Berbanding terbalik dengannya, Chaewon memiliki teman yang lumayan banyak dan dikenal karena ramah dan baik.

Fakta terakhir membuat Jisung tak percaya diri. Berpikir bahwa mana mungkin dia berteman dengan siswi populer di sekolahnya. Sebuah kemustahilan yang bisa membunuh dirinya sendiri.

Maka dari itu, belum sempat maju, Jisung sudah memutuskan untuk tidak mengambil setengah langkahnya alias dia tidak ingin sekadar mengajak kenalan Kim Chaewon itu.

Belum sempat menyelesaikan konflik batinnya, Jisung mendengar rumor soal dia yang pernah merundung seseorang dulu. Entah dari mana rumor itu datang, tapi untuk beberapa waktu yang tidak sebentar itu cukup membuat Han Jisung muak.

Sayangnya, Jisung lebih memilih untuk membiarkannya. Dia tidak ingin memberi klarifikasi ataupun tanggapan lain. Jadi, Jisung melanjutkan hidupnya sebagai Han Jisung yang terus terdiam.

—————

Bertahun-tahun hidup dengan datar. Musik menjadi alasan dia hidup. Han Jisung mendengar kabar bahwa kakaknya akan menikah. Jisung tahu bahwa hubungan keduanya memang sudah lama dan Han Seungwoo pernah bercerita juga hubungan antara ia dan Kim Seola, nama kekasih sang kakak, berjalan dengan baik. Karena Seungwoo sudah mapan, maka dari itu Seungwoo meminang Seola.

Pertemuan dengan keluarga calon kakak iparnya untuk pertama kalinya. Hari itu, tanpa diduga, Jisung kembali bertemu dengan perempuan yang pernah sempat singgah dalam ruang hatinya. Dia bertemu Kim Chaewon yang akan menjadi saudara iparnya.

Rasa itu memang sudah lenyap sejak lama. Tapi, bagaimana pun, Jisung pernah ada rasa. Jadi, dia teringat masa saat perasaan itu masih ada dulu. Bernostalgia seorang diri.

Dunia benar-benar sesempit itu. Dia baru bisa memahami kalimat itu sekarang.

Hari itu pun berjalan lancar. Selain karena pertemuan antar dua keluarga lancar, Chaewon yang tidak mengingatnya menjadi salah satu pendukung kelancaran hari itu.

—————

“Sepertinya, kau harus menggantikan kakakmu dalam pernikahannya, Jisung. Seola hamil dengan lelaki lain dan sekarang Seungwoo menghilang entah ke mana. Jadi, kami dan keluarga Kim memutuskan—”

“Kalian sadar bahwa keputusan ini egois, bukan?”

“Maafkan kami, Jisung-ah. Tapi, ini demi keluarga kita. Kami mohon padamu. Tolong mengerti dengan keadaan ini ya?”

Hari itu, pikiran Jisung tidak berjalan dengan semestinya. Dia marah, kecewa, dan merasa tak adil. Selama ini dia sudah hidup dengan tenang dan diam. Dia berusaha tak membuat masalah lagi, bahkan demi keluarganya juga. Namun, karena hal ini, dia tak mau berbohong bahwa dia benar-benar sekecewa itu.

Jadi, setelah percakapan panjang antara dia dan kedua orang tuanya, Jisung mengurung diri di studio. Memaksakan diri bekerja untuk bisa terhindar dari keadaan rumah. Dia sampai menolak ajakan Bang Chan dan Seo Changbin yang menggunakan seribu cara agar Jisung kembali. Namun, dalam beberapa hari itu dia benar-benar mengurung diri.

Sederhana | Jisung Chaewon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang