08 : Garis Start

267 56 17
                                    

Seperti yang sudah-sudah, Han Jisung akan sampai di rumah saat semua orang telah beristirahat. Bahkan, hari ini lebih larut dari biasanya. Maka dari itu, ketika dia memasuki rumah pun dengan cara mengendap-endap. Tidak mau membuat kebisingan lebih yang membuat orang rumah merasa terganggu.

Seusai menutup pintu dan memakai sandal rumah, Jisung segera memilih untuk ke kamar sampai indera pendengarannya menangkap suara televisi yang dinyalakan. Pikirnya siapa yang masih terjaga.

“Chaewon-ssi?” tunggu! Ini sungguh sudah jam 11 lebih, bukan? Kenapa perempuan itu masih terjaga? Tidak seperti biasanya.

“Oh! Kau sudah pulang..” sepertinya, Chaewon tidak sadar karena melamunkan sesuatu. Jisung menyadari hal itu beberapa detik sebelumnya.

Chaewon menghampiri Jisung.

“Sudah makan malam?”

“Belum..”

“Kalau begitu, aku akan menyiapkannya. Kau bisa mandi atau berganti pakaian terlebih dahulu.”

“Baiklah..”

Singkat cerita, Han Jisung dan Kim Chaewon sudah duduk di kursi-meja makan dengan makanan yang dihangatkan oleh Chaewon barusan. Jisung makan dengan lahap mengingat terakhir kali dia makan saat siang tadi.

Chaewon sendiri tidak menyentuh makanan yang tersaji. Alasannya karena dia masih kenyang, jadi dia memilih untuk menemani lelaki itu makan.

“Apa yang kau lakukan hari ini?” tiba-tiba, Han Jisung mengajukan pertanyaan pada perempuan di depannya itu.

Chaewon yang ditanya terdiam untuk beberapa saat. Memikirkan jawaban yang.. bagus? Oh! Terdengar seperti akan melakukan kebohongan saja.

“Bekerja dan aku bertemu dengan Hyunjin juga tadi sore.” ujar Chaewon.

“Ah.. kekasihmu?” Jisung mengangguk pelan dan melahap makanannya kembali. “Lalu, apa yang kalian lakukan?”

Chaewon kembali terdiam. Namun, kediaman Chaewon ditangkap oleh Jisung sebagai rasa risih karena pertanyaannya.

“Ah! Kalau kau tidak ingin mengatakannya, tak masalah. Aku baik-baik saja..” Jisung bahkan tersenyum sebagai penjelasan lebih bahwa dia berkata jujur.

“Tidak.. tak masalah. Eum.. hanya bertemu di kafe dekat apartemennya dan kami membicarakan hubungan kami. Hanya itu..”

“Oh..” Jisung juga sudah menyelesaikan makannya. “Baiklah, aku sudah selesai makan. Ayo tidur.”

“Iya.. aku bereskan dulu semua ini.”

“Kubantu..”

—————

Keduanya sudah berbaring di kasur. Seperti biasa posisi di mana Kim Chaewon yang dekat dengan dinding dan Jisung di sebelahnya. Menjaga perempuan tersebut meskipun Chaewon merasa dia takkan terjatuh dalam tidurnya.

Yaa.. itu memang bukan kebiasaan burukmu yang sebenarnya. Lebih dari itu, bahkan parah. Hmm..

Namun, sudah hampir setengah jam keduanya memutuskan untuk tidur, seorang Chaewon masih terlihat terjaga. Ada sesuatu yang mengganggu ketenangan malam itu.

Besok––ah, bahkan ini sudah lewat jam 12. Jadi, hari ini dia masih harus bekerja, tapi dia juga masih terjaga hingga sekarang. Dia harus bagaimana?

Overthinking.. orang-orang di era sekarang menyebutnya begitu ketika kita sedang kalut memikirkan masalah kita. Apalagi, kalau sedang dalam masa tidak melakukan apa-apa, maka masalah itu akan berhasil menganggu ketenangan kita. Kim Chaewon mengalaminya.

Sederhana | Jisung Chaewon FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang