Keinginan untuk membersihkan diri dan segera tidur harus tertunda saat situasi yang tak memungkinkan ini. Di mana seorang Han Seungwoo akhirnya kembali entah dari mana dia bersembunyi selama beberapa bulan ini. Sekarang, Seungwoo harus berhadapan dengan dua adik yang menjadi korban dari batalnya pernikahan antara dia dan Seola.
Orang tua Han? Mereka memilih untuk memberi ruang ketiga orang itu dengan masuk ke kamar. Meskipun, Nyonya Han ingin menemani mereka, namun Tuan Han menolak agar mereka tidak ikut campur secara lebih lagi.
Belum ada percakapan yang terjadi di antara mereka. Bahkan, meskipun Seungwoo yang mengajak, dalam hatinya laki-laki itu masih menyusun kata demi kata untuk dia lontarkan pada mereka. Rasa bersalah masih tersimpan hingga detik ini.
“Hyung..” setelah sekian lama dia tak mendengar suara itu, Han Jisung memanggilnya. “Kau takkan diam terus bukan? Setidaknya, jelaskan secara pelan-pelan. Tak apa..” ujar Jisung yang ditanggapi Seungwoo dengan senyuman tipis.
Namun, saat dia beralih pada Kim Chaewon, adik ipar dan adik dari mantan calon istrinya, rasanya dia jadi menciut. Chaewon menundukkan kepala. Seperti enggan untuk melihatnya.
Sudah pasti! Perempuan itu kecewa berat padanya hingga detik ini.
“Aku bingung harus memulai dari mana. Tapi, yang pasti, ini semua memang kesalahanku.”
Chaewon melirik Seungwoo sekilas. Ditatapnya laki-laki yang sedang menunduk dalam. Benar-benar menunjukkan sosok yang dimaksud. Bahwa dia yang bersalah.
“Semuanya, dimulai dari aku yang terlalu sibuk bekerja. Aku terus mencari celah pekerjaan yang bisa kulakoni sebelum aku menikahi Seola. Aku memang sudah memiliki tabungan, tapi aku bukan tipe orang yang suka setengah-setengah. Jadi, aku terus bekerja, bekerja, dan bekerja sampai semua keberanian itu terkumpul dan aku mengajak Seola untuk menikah.––
Namun, meski begitu, aku tetap berusaha agar setelah menikah pun, Seola tetap merasa terbiayai kehidupannya. Kalian tahu, menikah bukan soal cinta saja. Tapi, aku tidak tahu, cara bekerja kerasku pada saat itu juga membuatku sedikit berubah. Aku mulai merasa lelah dengan hubungan kami.. secara tiba-tiba.––
Kami sering bertengkar, entah dari pihakku atau pun Seola. Tapi, setelah kusadari, memang aku yang lebih banyak memulai pertengkaran kami. Bahkan, sebulan sebelum pernikahan, kami terus mengulangi hal-hal itu sampai aku tiba-tiba berkata.. aku ingin menyerah, pada Seola. Aku mengatakan hal itu.––
Kami sempat tidak berhubungan selama seminggu lebih. Aku merasa bersalah dan hendak bertemu dengan Seola untuk memperbaiki semuanya. Tapi, aku malah dikejutkan dengan berita bahwa.. Seola telah melakukan hubungan badan dengan laki-laki yang sama-sama kami kenal. Orang yang benar-benar kami kenal juga. Aku pikir aku bisa memaafkannya sampai.. dia juga berkata bahwa dia hamil. Saat itu juga, kami mulai memutuskan hubungan secara sepihak dan aku yang lari dengan segala rasa hancur itu. Karena diriku.. yang secara tak langsung menghancurkan semuanya.”
Itu bukan cerita pendek, tapi cukup berhasil menguras emosi yang mendalam bagi yang mendengarkan. Han Jisung dan Kim Chaewon yang masih merasa tak percaya dengan cerita barusan.
“Aku sempat berpikir, ‘bukankah seharusnya aku tetap meraihnya?’ Setidaknya berusaha. Tapi, aku malah memilih untuk lari dan terus berlari hingga hari ini.. aku kembali lagi. Mungkin, menurut kalian, aku adalah orang yang buruk, tidak bertanggung jawab juga. Benar-benar orang yang patut dimaki-maki. Aku bisa memahaminya.”
Mata laki-laki Han itu berkaca-kaca sekarang. Dia benar-benar menyesali semuanya. Semua yang telah terjadi hingga detik ini. Percuma saja sebenarnya, rasa penyesalan takkan pernah membayar waktu yang telah berlalu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sederhana | Jisung Chaewon Fanfiction
FanficPernikahan sederhana; hanya ingin menjaga martabat keluarga yang hampir di ambang kehancuran. Jisung yang tidak ingin orang tuanya malu karena sang kakak pergi di hari pernikahan dan Chaewon yang mendapati sang kakak mengandung anak dari pria lain. ...