#04

346 51 6
                                    



Happy reading ❤







_______________




Haruto yang sedari tadi memperhatikan guru kini mengalihkan atensinya pada teman sebangkunya.

Tidak biasanya anak itu menjadi pendiam seperti ini, bahkan saat diperjalanan tadi pagi Zea hanya diam saja.

Karena penasaran, Haruto menyenggol lengan Zea yang sedang menelungkupkan wajahnya pada lipatan tangannya.

“Je? Lo nggak papa? ” tanya Haruto yang hanya dihadiahi gelengan kepala dari Zea.

~~¤~~

Jam istirahat tiba, ini waktunya para siswa untuk mengisi perut mereka yang keroncongan di kantin sekolah, tak terkecuali dengan Haruto, ia juga ingin pergi ke kantin.

“Je, ngantin yuk!” ajaknya pada Zea, tapi anak itu tidak bergeming sedikitpun.

“Ayoo dong gue laper nih!! ” katanya sambil menggoyangkan lengan Zea.

“Lo aja sendiri” jawab Zea dengan nada lemas.

“Lo kenapa sih? Sakit?” tanya Haruto spontan, sedangkan Zea hanya menggeleng.

Karena penasaran, Haruto memiringkan kepalanya, menatap Zea lekat dan segera menyibakkan rambut yang menutupi wajah Zea lalu ia menempelkan telapak tangannya pada kening Zea.

Panas, itu yang Haruto rasakan pada telapak tangannya.

“Eh kening lo panas gini, lo sakit? ”

Lagi-lagi Zea hanya menggeleng

“Panas gini, kita ke UKS aja ya” ajaknya

“Gue nggak papa Haruto! Cuma pusing dikit, ntar juga sembuh sendiri” jawabnya.

“Lo tuh batu banget sih. Atau gini, lo pulang aja ntar gue yang anterin, gimana? ”

“Bodo amat lo mau apa enggak, gue nggak mau lo sakit disini, kita pulang aja titik nggak pake koma”

Haruto segera mengemasi barang-barang Zea dan juga miliknya, Zea juga hanya menurut.

Kepalanya semakin pening ketika mendengar Haruto yang mengomel panjang kali lebar.

“Tunggu sini, gue izin guru dulu!! ”

*

*

Haruto dan Zea berjalan menuju parkiran sekolah, mereka tak luput dari pandangan para siswa  disana.

Terutama Zea, banyak mata yang memandangnya dengan tatapan tidak suka. Ya itu semua karena ia bersama Haruto seorang siswa populer diseluruh penjuru sekolah.

Setelah sampai diparkiran Haruto segera memasangkan helm untuk Zea, ia juga memakaikan jaket pada Zea.

“Je, jangan pingsan dulu ya, soalnya lo berat” ujar Haruto dengan entengnya.

R U M I T  || [Hαruto Wtnb] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang