#10

336 52 13
                                    


Special my birthday!


Happy reading ❤

_______________


❝ Terimakasih, ini kado terburuk sepanjang hidupku.❞



Ini masih tengah malam, tapi sedari tadi ponsel Zea berdering tanpa henti.

Karena merasa terganggu ia langsung mencari ponsel disekitarnya lalu mengangkat sambungan telepon tanpa membuka matanya.

“Halo” ujarnya dengan suara parau, tapi tidak ada sahutan dari seberang sana hanya ada suara tidak jelas.

“Gak jelas banget sih” ujarnya lalu kembali menarik selimutnya hingga menutup kepalanya.

Tiba-tiba saja pintu kamar terbuka dari luar, dan betapa terkejutnya Zea.

Happy birthday Lee Zea!!” teriak Haruto yang membuat Zea segera membuka matanya.

Zea terkejut,  ahh bagaimana dia bisa lupa hari ini tepat ulang tahunnya.

Haruto mendekat ke arah Zea dengan membawa sebuah lilin ditangannya,

“Jeje, selamat ulang tahun. Cieee udah tuaa” , sedangkan Zea hanya bisa tersipu malu.

“Emang hari ini gue ultah? Kok gue nggak sadar sih.”

“Kan lo pikun, mana tau tanggal yekan”

“Iya bener juga sih” ujar Zea mengakuinya.

“Eh sekarang nih tiup lilinnya dulu, tapi make a wish biar berkah”

“Kok nggak ada kue nya, cuma lilin doang” protes Zea.

“Kue nya nyusul, tadi nggak sempet beli. Adanya cuma itu tadi. Udah mending sekarang tiup aja lilinnya”

Zea menganggukkan kepalanya, ia memejamkan mata sebentar setelahnya ia mulai meniup lilin yang dibawa Haruto.

“Apa nih wish nya?”

“Adadeh, kok lo kepo sih”

Haruto mengusap kepala Zea pelan,

“Yaudah, sekali lagi Happy birthday ya Je. Sorry gue cuma bisa ngasih ini”

Zea tersenyum tipis, “Nggak papa Haru, lo inget ultah gue aja gue udah bersyukur kok. Makasih ya”

Haruto mencubit pelan pipi Zea, “Iiihh lo kok gemesin banget sih”

“Aduh sakit tau Haruto” ucap Zea sambil mengusap-usap pipinya.

“Eh ini kan hari ini kan ada festival makanan, ntar sore mau nggak gue ajak ke festival di Taman Kota? Lo mau apa aja gue deh yang bayar, spesial buat ultah lo. Jarang-jarang kan gue baik kaya gini,”

Tanpa berpikir panjang Zea langsung mengangguk antusias,

“Mau mau mau”

“Yaudah gue pulang dulu, tadi pintu rumah nggak gue kunci takut ada maling soalnya”

“Oke, makasih ya Haru”

R U M I T  || [Hαruto Wtnb] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang