#18

343 51 7
                                    

Happy reading ❤️


_______________



❝ Rindu ini begitu membuncah.❞



Minggu, adalah hari yang tepat untuk bermalas-malasan bagi hampir semua siswa-siswi. Tak terkecuali dengan Zea.

Kini ia hanya mampu membolak-balik kan badannya pada kasur miliknya.

Ia sangat bosan. Hari ini ia tak memiliki jadwal untuk jalan-jalan.

Junkyu juga sibuk dengan kegiatan OSIS nya akhir-akhir ini. Jadi Zea tak mau mengganggunya.

“Hidup gue gini banget sih, gabut benerr” keluhnya disetiap saat.

Ia tidur terlentang sambil menatap langit-langit kamarnya, hingga suara ketukan pintu menyapa pendengarannya.

Tok tok tok...

“Je keluar nak, bunda mau minta tolong sebentar” teriak bunda Lee dari balik pintu kamar.

Zea yang mendengarnya bangkit dan mulai berjalan dengan langkah gontai.

“Iyaa sebentar” jawabnya.

Zea membuka pintu kamarnya, melongokkan kepalanya.

“Minta tolong apa Bun?” tanyanya.

“Itu, tolong ambilin rantang yang ada di rumah Haruto ya, soalnya Bunda mau ngasih temen Bunda, terus rantang nya tinggal itu aja. Tolong kamu ambilin ya” suruh Bunda Lee.

Zea mengusap tengkuknya ragu,

“K-kenapa nggak Bunda sendiri aja sih?”

“Ya kan Bunda harus masak, kamu juga nggak mau bantuin Bunda masak cuma di kamar terus dari tadi, jadi sekarang Bunda kasih kamu kerjaan biar kamu nggak di kamar terus!” terang Bunda Lee.

“T-tapi Bund–”

“Nggak ada tapi tapian ya, udah sana ambil. Gosong lagi nanti masakan Bunda” setelah berujar seperti itu, Bunda Lee kembali ke dapur meninggalkan Zea yang masih berdiri di depan kamarnya.

“Gue tau gue gabut, tapi jangan suruh gue ke rumah Haruto. Elahh Bunda nggak ngerti sikon banget sih” kesalnya.

Zea menggigit kukunya ragu,

“Aduuh tapi nanti kalo nggak gue ambil pasti Bunda marah, kan gue nggak bantuin ngapa-ngapain dari tadi”

Zea menghela nafas panjang,

“Oke Je, lo pasti bisa kok” ujarnya menyemangati diri sendiri.

Dengan banyak keraguan dalam dirinya, ia memberanikan diri berjalan ke rumah sahabat— ralat mantan sahabatnya itu.

Seperti biasa, ia akan mengetuk pintu rumah tersebut.

~~∆~~

Ia berdiri tepat di depan pintu rumah keluarga Watanabe, jujur Zea ragu untuk sekedar mengetuk pintu saja.

Ia menghela nafas sebentar lalu mulai mengetuk pintu tersebut.

R U M I T  || [Hαruto Wtnb] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang