Yours !? No! It's Mine!
Keesokannya, Sakura yang mendapatkan telepon pagi-pagi segera izin untuk tidak ikut sarapan dan pergi dengan beralasankan hendak menemui salah satu pasiennya yang meminta jadwal pemeriksaan pagi hari.
Dan keluarga Uchiha yang memang tidak memikirkannya pun membiarkan wanita itu pergi begitu saja.
Sasuke mendengus. Mengetahui kalau Sakura hanyalah beralasan. Memilih untuk melanjutkan sarapannya karena dia harus menemui Naruto terlebih dahulu di apartemennya. Ada yang Naruto ingin bicarakan katanya.
Setelah menyelesaikan sarapannya, ia pun segera berpamitan, menyempatkan untuk memberikan kecupan kecil di kepala putirnya, ia pun pergi.
.
.
.
"Kau.. apa!?" Sakura yang ternyata memberhentikan mobilnya tidak jauh dari mansion Uchiha berteriak cukup terkejut di dalam mobilnya. Mendengar ucapan dari seseorang yang menghubunginya."Maaf Nyonya, itulah yang saya lihat kemarin. Presdir dan sekretaris Namikaze berciuman di ruang rapat setelah selesai melakukan rapat kemarin. Seperti foto yang barusan saya kirim ke tempat Anda"
'Namikaze..... Naruto' Sakura menggeram dalam hati. Tangan kirinya meremat stir dengan kuat.
"Baiklah, terima kasih untuk informasinya. Uangmu akan ku transfer nanti" ujar Sakura setelah menetralkan emosinya. Setelah menutup telepon, Sakura mendapati mobil Sasuke yang melewatinya. Dan tanpa basa basi, ia segera mengikuti Sasuke dalam jarak aman yang tentunya tidak di sadari Sasuke.
"Mau kemana kau berangkat pagi-pagi seperti ini, hm, Sasuke-kun."
.
.
.
.
"Sasuke~" seru Naruto yang baru kembali dari minimarket yang ada di depan apartemennya dan mendapati Sasuke yang baru berjalan masuk kedalam Lobby."Kau dari mana?" Tanya Sasuke setelah menghentikan langkahnya dan menunggu Naruto yang menghampirinya.
"Berbelanja~ aku sedang ingin makan pancake strawberry, sayang sekali, saat aku pulang pagi pagi tadi, di kulkasku tidak ada apa-apa. Kadi aku pergi membeli bahan-bahannya sebentar." Jelas Naruto. Sasuke mengambil alih barang belanjaan Naruto. Dan ia menyempatkan untuk memberikan ciuman kecil di bibir Naruto.
"Kalau begitu ayo segera masuk, pagi ini cukup dingin untuk kau yang berpakaian seperti itu" ujar Sasuke. Mengambil salah satu tangan Naruto dan memasukkannya ke saku coatnya.
Naruto hanya memggunakan shortpants cream dan oversize kaos lengan panjang berwarna hitam. Meski terlihat manis, cuaca yang mulai memasuki musim gugur tentulah akan terasa dingin.
Oh jangan lupakan kacamata berframe kotak yang Naruto pakai. Menambahkan kesan manis yang tentu membuat pagi Sasuke menjadi cerah.
Naruto tersenyum lebar mendapati sikap manis Sasuke. Mereka pun berjalan masuk dengan senyum yang bertengger di masing-masing wajah mereka. Tanpa menyadari Sakura yang menyaksikan itu semua.
"Sialan! Namikaze sialan!" Teriak Sakura kesal. Ia menatap penuh emosi ke arah Naruto yang tersenyum di sana. Keningnya mengernyit. Seperti tidak asing.
"Siapa dia sebenarnya?"
.
.
.
"Yo, Sakura" Ino masuk ke dalam ruangan Sakura, hendak mengajak wanita itu untuk makan siang."Apa" jawab Sakura jutek.
"Wowowowww! Apa yang membuatmu badmood hari ini, hum? Apa Sasuke ketahuan selingkuh?" Tanya Ini bercanda.
"Hm"
"Oh.... wait. Apa!? Sasuke-kun selingkuh!? Kau tidak asal menuduh kan?"
"Haah, kalau aku tidak melihatnya dengan mata kepalaku sendiri tidak mungkin aku berani mengatakan ini, pig" jelas Sakura kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours !? No, It's Mine !
FanfictionJadi begini Intinya cerita ini mengandung BOYSLOVE dari imajinasi tak terkendali penulis. Jadi buat yg HOMOPHOBIC ya boleh tinggalin aja lapak ini, ga usah kepo untuk buka apalagi baca yg ujung"nya komen ga ngenakin. Oke!? Warning!!!! Rate fanfic 18...