Yours !? No ! It's Mine !
Sakura dengan terburu-buru segera menuju ruangan Deidara di rawat dengan Sarada di dalam gendongannya. Namun langkahnya terhenti saat melihat beberapa orang berbaju hitam yang menjaga ruangan Deidara.
"Permisi" tidak, Sakura tidak boleh takut, dia harus cepat atau hal buruk yang seperti Ayahnya ucapkan bisa saja terjadi pada Naruto.
"Apa keperluanmu, Nyonya" tanya salah seorang penjaga.
"Bi... bisakah aku bertemu dengan Namikaze Minato-sama atau siapapun ?"
"Saat ini keluarga Namikaze sedang tidak bisa di di temui"
"Aku.. aku harus bertemu dengan mereka! Ada yang harus ku sampaikan !" Seru Sakura memohon. Tapi kedua penjaga itu tidak bergeming. Mereka di beri tugas untuk tidak mengizinkan siapapun selain keluarga untuk masuk ke dalam. Jadi mereka hanya menjalankan tugas.
"Sakura ?"
"Papa !" Sarada yang ada di dalam gendongan Sakura berseru senang saat melihat Sasuke yang baru saja datang. Sakura dengan cepat membalikkan tubuhnya.
"Sasuke-kun."
"Apa yang kau lakukan disini ? Bukankah Naruto sudah mengatakan untuk segera pergi ?" Tanya Sasuke datar. Tapi tangannya terulur untuk mengambil Sarada yang memintanya untuk menggendongnya. Meski Sarada bukan anaknya, dia pernah mengurus anak itu dari kecil.
"Itu... ukkh! Apa yang ku lakukan !" Sakura memukul kepalanya sendiri. Merasa kesal dengan dirinya yang jadi lambat seperti ini. "Naruto ! Aku tau dimana Naruto berada!" Serunya menatap Sasuke yakin.
"Kau apa ?" Bukan Sasuke, tapi Minato yang baru saja keluar bersama Fugaku dari dalam ruangan Deidara karena hendak menemui Kakashi di lokasi pencarian.
-grep-
Minato segera mendekat kearah Sakura dan mencengkram wajah wanita itu. "Sebaiknya kau berkata jujur atau aku membumi hanguskan dirimu disini saat ini detik ini juga" ujar Minato. Sakura mengangguk takut.
Fugaku yang melihat wajah ketakutan Sakura segera menarik tangan Minato. "Hentikan, kau membuatnya takut, lebih baik kita dengarkan dulu ucapannya" sela Fugaku. Minato membuang muka, menghempaskan tangan Fugaku dan melipat kedua tangannya menunggu Sakura bicara.
"Na.. Naruto dalam bahaya. A... ayahku...." Sakura menelan ludahnya gugup. Membatin memohon maaf pada Kami-sama karena telah menjadi anak durhaka. "Sepertinya.. Ayahku sudah meminta anak buahnya untuk menculik Naruto saat kecelakaan itu terjadi.. dan... dan kalau memang benar Ayahku yang melakukannya. Seharusnya... dia... ada di Villa miliknya yang sudah lama tidak terpakai."
Minato masuk kembali ke dalam kamar untuk mengambil Tablet pc-nya, ia memberikannya pada Sakura setelah membuka aplikasi maps. "Tunjukkan" suruhnya.
Sakura mengangguk, dengan sedikit gemetar, ia segera mencari villa milik sang Ayah yang terakhir ia kunjungi sewaktu masih kuliah, karena villa itu berada di tengah hutan dan sudah tidak terurus, makanya sang Ayah tidak menggunakannya lagi.
"Ini, disini" Sakura menunjukkan hasil pencariannya. Minato mengambil tablet itu, dengan menggunakan aplikasi ia bisa melihat dengan jelas bentuk villa itu.
"Aku akan pergi" ujar Sasuke, dia kembali memberikan Sarada pada Sakura.
Minato mengangguk, "aku sudah mengirim lokasinya ke ponselmu, pergilah, Kakashi akan menunggumu di sana." Ucap Minato. "Dan bawa pulang Naruto." Sasuke mengangguk paham. Ia pun segera beranjak dari sana.
"Sa.... sasuke-kun" panggilan Sakura menghentikan langkah Sasuke. "Cepatlah.. Naruto...kun dalam bahaya" Sasuke mengangguk lagi dan segera mempercepat langkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Yours !? No, It's Mine !
FanfictionJadi begini Intinya cerita ini mengandung BOYSLOVE dari imajinasi tak terkendali penulis. Jadi buat yg HOMOPHOBIC ya boleh tinggalin aja lapak ini, ga usah kepo untuk buka apalagi baca yg ujung"nya komen ga ngenakin. Oke!? Warning!!!! Rate fanfic 18...