!!

11.6K 999 95
                                    

Yours !? No, It's Mine!

Semua berjalan indah sampai suatu waktu di hari minggu, Naruto yang sedang tidak ada pekerjaan (btw Naruto disini bekerja part time ya buat hidupnya) dan sedang bergulung di atas ranajng di apartemen kecilnya memutuskan untuk menghubungi Sasuke.

"Halo, Dobe"

"Teme, kau sedang sibuk? Aku ingin mengajakmu jalan-jalan ke taman"

"Maaf Dobe, hari ini Ayahku ada pertemuan dengan pemilik perusahaan Haruno Corp's, dan aku harus ikut"

"Ah... souka,.. kalau begitu, salam untuk Baa-chan dan Jii-chan"

"Hn"

Naruto menatap handphonenya setelah menutup telepon Sasuke.

Ia tau, akhir akhir perusahaan Ayah Sasuke sedang berjalan dengan tidak baik. Dan dia tau dan cukup mengerti, jika buntut dari pertemuan ini akan seperti apa. Ia paham. Dan mungkin ia harus mempersiapkan batinnya. Karena yang ia tahu, Haruno memiliki satu orang putri, yang juga merupakan Senpainya yang sekelas dengan Sasuke dan yang selalu menatapnya penuh kebencian.

Naruto menghela, ia menelentangkan tubuhnya dan menutup matanya menggunakan lengan kanan nya.

Ini akan mudah jika ia jujur. Namun jika ia jujur sekarang, hidupnya tidak akan sebebas ini lagi.
.
.
.
.
Naruto menunggu Sasuke di atap sekolah seperti biasanya. Dengan perasaan tidak menentu, karena tadi pagi, Sasuke mengirim pesan singkat. Jika ada sesuatu yang harus ia bicarakan. Dan penting.

"Dobe" Sasuke yang sudah tiba memanggil Naruto yang sedang berdiri membelkangainnya, menatap langit dengan bersender pada pagar pembatas.

"Oh, Teme" Naruto cukup terkejut saat melihat Haruno Sakura yang berdiri tidak jauh dari Sasuke, menunggu di dekat pintu.

"Ada apa,?" Tanya Naruto pelan. Menata hati.

"Aku... minta maaf. Sepertinya aku tidak bisa melanjutkan hubungan ini" ucap Sasuke ragu.

"Oh? Begitu?" Suara Naruto tercekat. Meski ia sudah menyiapkan hati, sakit itu terap terasa. "Kenapa?"

"Aku.. sudah bertunangan dengan Sakura."

"Begitu?" Naruto berdiam. Ia menelan ludahnya susah payah. "Ahaha.. that's okay, Sasuke." Naruto menghampiri Sasuke, dan menyentuh bahu tegap Sasuke yang jauh lebih tinggi darinya. "That's okay. I know this will happen. So that's okay for me"

"Dobe"

Naruto memberi senyum manisnya pada Sasuke. Ia mendekatkan wajahnya dan memberi kecupan singkat di pipi Sasuke.

"That's okay for now. But, u have to wait me" bisik Naruto sebelum akhirnya memutuskan untuk meninggalkan tempat itu. Meninggalkan Sasuke yang tidak paham apa maksud ucapan Naruto padanya tadi.

"Sasuke, ayo pergi" Sakura yang sedari tadi menunggu menghampiri Sasuke dan menarik tangan Sasuke untuk meninggalkan tempat itu.
.
.
.
.
Naruto berjalan meninggalkan sekolah setelah berhasil melompato pagar belakang sekolah yang tidak ada penjaganya.

Ia berjalan sembari sibuk mencari kontak di handphonenya.

Hatinya sakit. Tapi ... ia tidak akan menyerah semudah itu. Haruno bermain-main dengannya. Maka, ia akan membuat kehidupan hubungan Haruno dan Sasuke akan sangat menarik kelak.

"Halo, Nii-sama. Aku ada di Konoha. Tolong jemput aku malam ini juga" ucap Naruto di telepon setelah nomer uang ia hubungi tersambung.

Setelah mengucapkan itu, ia menghentikan langkahnya. Ia membalikkan tubuhnya untuk menatap gedung sekolah selama 2 tahun ini.

Yours !? No, It's Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang