!17!

5K 488 28
                                    

Yours !? No ! It's Mine !

Naruto serta Deidara menatap Minato dan Fugaku dengan kedua mata bulat berbinar mereka. Hari ini hari minggu, seperti biasa mereka akan berkumpul di kediaman Uchiha, atau terkadang Namikaze, dan menghabiskan waktu dengan berpiknik di halaman belakang mereka. Tapi hari ini ada yang berbeda.

Ya berbeda.

Deidara dan Naruto tiba-tiba ngidam.

Bersamaan.

Dengan hal yang sama.

Pagi tadi, saat Naruto tiba bersama kedua orang tuanya, dan ia bertemu Deidara. Tanpa kata mereka berdua sama-sama mengangguk, seakan saling menyetujuin yang tidak di mengerti anggota keluarga lainnya. Tapi beberapa detik kemudian mereka pun paham.

"Papa, Jii-chan/Tou-san" panggil Deidara dan Naruto bersamaan. Membuat Minato dan Fugaku yang di panggil merinding. Mereka menoleh, untuk melihat wajah Naruto dan Deidara si tsundere yang menampakkah wajah penuh harap dan binar mata serta efek blink-blink di sekitar wajah mereka.

Firasat buruk.

"Kami ingin, " ucap Naruto menggantung.

"Papa dan Tou-san yang masak kali ini" lanjut Deidara. Fugaku dan Minato menghela nafas lega.

"Tapi Papa harus akting jadi Uke nya Jii-chan !" Tambah Naruto.

"Dan Tou-san harus jadi Seme gentle untuk Papa !"

-krak-

Imajiner dunia Minato hancur mendengar itu.

Fugaku mematung.

Kushina dan Mikoto berseru sembari berhighfive. Sasuke dan Itachi berusaha menahan tawa mereka dengan membuang muka.
.
.
.
.
Dan disinilah mereka, halaman belakang yang sudah di sulap dengan beberapa meja yang memuat bahan-bahan untuk barbeque dan lengkap dengan kudapan kudapan lainnya juga pemanggang tentu saja. Di bawah pohon rindang tidak akan membuat mereka kepanasan meski matahari sudah berada di atas.

Minato sedang sibuk memotongi daging, dan Fugaku sedang ke keran terdekat mencuci beberapa sayuran.

Naruto dan Deidara sedang menikmati cemilan mereka, sembari memperhatikan Minato yang sangat lihai dengan pisaunya itu. Oh mereka lupa, Ayah mereka itu kan sedikit psycho.

Fugaku kembali, meletakkan sayur-sayur di samping Minato, ia memperhatikan Minato sebentar sebelum mendekat kearah Mikoto dan Kushina, meminta ikat rambut. Setelah mendapatkanya, dia kembali, dan tangannya terulur untuk mengikat rambut Minato.

-sring-

Pisau yang tadi di pegang Minato sekarang berada tepat di bawah hidung Fugaku.

"Apa yang mau kau lakukan ?" Tanya Minato datar.

"Rambut .."

"Mou ! Papa !" Naruto berseru kesal, tontonannya berantakan.

Fugaku tersenyum tipis. "Hei, ini hanya untuk menyenangkan anak-anak, kenapa kau panik, hm ?" Ucapnya pelan.

Minato menatap mata Fugaku yang memang lebih tinggi darinya itu.

"Hmh!" Minato membuang mukanya dan kembali melanjutkan pekerjaannya. Fugaku pun mengikat rambut Minato yang sepertinya sedikit mengganggu pria itu.

Fugaku dan Minato pun melanjutkan masak mereka. Membiarkan Deidara dan Naruto menonton mereka dengan imajinasi mereka sendiri. Karena sebenarnya FugaMina hanya memasak saja, tidak ada tindakan-tindakan aneh selain mengikat rambut tadi.

Tapi Dei dan Naru memang sudah berimajinasi dengan imajinasi mereka dan kedua Ibunya itu. Jadi, tidak perlu di pusingkan. Kalau kalian ingin berimajinasi juga di persilahkan.
.
.
.
.
Makanan siap, Fugaku membantu Minato menata piring di meja makan yang disiapkan di halaman belakang, dan mereka pun mulai makan siang mereka sembari bercengkrama.

Yours !? No, It's Mine !Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang