Haechan memparkir mobil hitam milik nya dan membuka safebelt didalam,mata nya menatap ten disamping yang masih belum sadar mereka sampai.
"pasti dia memikirkan chitta" batin haechan.
"ten" haechan sedikit menepuk paha ten,membuatkan lelaki itu tersadar.
"ahh ya.."
"kita sudah sampai" ucap haechan dengan jari telunjuk menunjuk sebuah bar kecil didepan mereka.
"kau ingat tempat ini?" tanya haechan.
"tentu saja,disini dulu tempat dimana kita pertama kali mencuri uang "
Haechan hanya tertawa,zaman kecil mereka tidak sebagus anak yang lain.mereka harus melakukan apapun untuk makan sehari-hari.
Berbeza dengan chitta kembaran ten,dia sejak kecil sudah ditempatkan dirumah anak yatim dan entah kenapa ten tidak bisa masuk kesana.
Setiap hari ten akan menemui chitta di belakang rumah anak yatim dan berbicara sebentar,haechan juga ada disana menemani ten .
-----
Bar itu masih sama seperti dulu,hanya saja kali ini mereka berdua disambut dengan hormat tanpa ditendang keluar seperti dulu.
Mata haechan meliar ke sana sini mencari seseorang,begitu juga dengan ten.
Ten menepuk pelan bahu haechan dan menunjuk meja yang sedikit jauh dari yang lain.
"ternyata kau masih mengenal paman " ucap haechan merangkul bahu ten dan berjalan kearah seorang lelaki yang sedikit tua tapi masih terlihat tampan
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"yo paman" ucap ten .
Winwin yang serius mengetik sesuatu diponselnya mengalihkan perhatian kesamping,menatap wajah ten yang terlihat dewasa sekarang.
Tanpa membuang waktu winwin langsung berdiri dan memeluk tubuh ten erat.
"bangsat,ku fikir mayatmu sudah membusuk didalan sana" ucap winwin meninju kecil di dada ten.
"tidak semudah itu paman" ucap ten sedikit sombong.
Haechan hanya membiarkan mereka berdua dan duduk disalah satu sofa disana,mencari kenyamanan nya sendiri.
Winwin langsung duduk ,begitu juga dengan ten.
"katakan apa yang ingin kau minum,paman traktir malam ini" tawar winwin.
"cih,selama ini paman tidak pernah mentraktirku" ucap haechan menuang wisky kedalam gelas kaca,lalu meminum nya .
"tidak paman ,aku datang kesini karna ingin paman mencari seseorang " ucap ten ..
"maksudmu seseorang bernama chitta bukan dari panti asuhan cahaya?" ucap winwin .
Ten hanya menatap haechan sebentar dan mengangguk kan kepala.
"apa dia kekasihmu?" tanya winwin lagi ,
" bukan paman,dia hanya seseorang yang berharga"
Winwin hanya menganggukkan kepala dan melirik salah satu bertender disana .
Sang bertender hanya sedikit menunduk dan memerintahkan beberapa pekerja disana menyuruh yang lain pulang ..
"maaf kepada semua tapi kami harus menutup lebih awal karna beberapa alasan dan sebagai gantinya .anda tidak perlu membayar minuman apapun" ucap dj disana.
Para pengunjung hanya memasang raut wajah kecewa dan perlahan keluar dari sana.
Ten dan haechan hanya terdiam ditempt mereka,wajah winwin terlihat lebih serius sekarang ,setelah menugul habis wisky digelasnya .winwin kembali menatap ten dan haechan secara bergantian .
"bawa dia kesini " ucap winwin menunjuk salah satu anak buahnya .
Dengan cepat mereka menarik sebuah guni dan membuangnya dikaki winwin .
Ten masih terdiam disana,begitu juga dengan haechan.mata mereka melihat guni itu sedikit bergerak seperti ada seseorang didalam sana .
"aku tidak tau hubunganmu dan chitta itu apa,tapi orang didalam guni ini sudah membunuhnya" ucap winwin memijak orang didalam guni.
Deg.
Ten membeku sebentar.dirinya masih berharap kata-kata winwin itu salah di telingah nya.jantungnya terasa sakit seperti ada ribuan jarum yang menusuk disana .
"pa..paman. berbohong kan ??." ucap ten dengan suara bergetar,haechan yang berada disebelahnya pun masih terkejut .
"aku tindak berbohong ten " ucap winwin menendang guni itu.
Mata ten teralih kearah guni dan dengan cepat membukanya.disana ada seseorang yang sudah bermandikan darah dengan mata yang sudah dijahit untuk sentiasa tertutup.
Ten tidak mempedulikan itu,tanganya menarik baju lelaki itu untuk berdepan dengan nya.
"APA YANG KAU LAKUKAN DENGAN CHITTA?!" ucap ten meninggikan suara hingga suaranya bergema di seluruh ruangan .
"ak..aku..membunuhnya..maaf..maaf..keluarga seo yang..menyuruhku..mereka ..membayarku 1 milliyar untuk membunuhnya..ma.maaf..kumohon ..lepaskan aku " ucapnya.
"suaminya yang mengarahkan mu?" ucap ten dengan satu tangan mengambil wisky yang sudah terbuka diatas meja .
"bu..bukan..tapi orang lain ,dia menyuruhku membuatnya seperti chita meninggalkan dia karna suaminya menikah baru"
Rahang ten semakin mengeras mendengar jawapan lelaki didepannya.
"ada lagi yang harus aku tahu ?"
"su..suaminya tidak tahu kalau chitta sudah mati...da..dan na..nama suami nya..johnny..ya ..johnny .."
"baiklah " ucap ten.
"ap..apa..aku bisa bebas ?"
Ten hanya diam dan menuangkan wisky tadi hingga habis ke wajah lelaki itu .
Lelaki itu langsung berteriak saat luka matanya semakin perih .
Ten hanya tersenyum dan mengambil pemetik api di atas meja.
Tanganya menghidupkan api dan tanpa membuang masa membuangnya kewajah si lelaki hingga terbakar ..
"kau harus membayar semua nya seo johnny" ucap ten mengepalkan tangan dibawah.
Tbc..
*yuhuu..gw disini ...wahh ...makasih ya yang udah lama sama gw..yang baca cerita gw semua ..gw sayang sama kalian ❤
*johhny...hati² dengan kehidupanmu,ten udah marah lo 🌚✔️