Johnny mengikut langkah ten dari belakang dan sejak tadi ten hanya diam ,menghembuskan asap rokok ke udara .
"uhukk..uhukk.." johnny refleks memegang perut nya saat hidung nya tanpa sengaja menghirup asap rokok ten .
"uhukk..ten.." ucap johnny masih menutup hidung.
Ten langsung menghentikan langkah dan berbalik menatap johnny di belakang.
"jalan didepan" ucap ten menyampingkan tubuh nya.memberi johnny laluan .
Johnny hanya mengangguk dan berjalan didepan ,sementara ten kembali berjalan dibelakang johnny.
Dari sisi manapun terlihat perbedaan jelas diantara mereka,dari segi tinggi dan juga bentuk badan.jujur ten akui semuanya dia kalah .tapi ada satu hal yang menarik perhatian nya sejak tadi.
Bongkahan johnny yang terlihat jelas disebalik celana hitam nya.
"bokongmu bagus,pantesan holemu sangat sempit"
Johnny refleks menutup bokongnya dan menatap ten dibelakang.
"berhenti menatap bokongku " ucap johnny.
"kalau aku terus menatapnya,apa yang kau lakukan ?"membunuh ku ?"
Johnny hanya menatap ten sebentar dan kembali berjalan secepat mungkin,sedangkan ten hanya tertawa dn membuang rokoknya yang habis ketanah.
"sedikit..kasar"
-----------
Langit hari ini terlihat cukup cerah dan dibawah sebuah pokok besar dua manusia yang merindui orang yang sama berdiri di depan batu nisan orang yang mereka rindui.
"chitaa ,lihat hyung membawa suamimu kesini,dia bilang dia merinduimu" ucap ten mengusap batu nisan di depan nya.
Air mata nya kembali mengalir mengingati bagaimana paman winwin membawa nya ke tempat dimana mayat chitta d buang.
"kau tau ..johnny,aku menemui tubuh nya diaputasi di dalan sebuah rumah usang "
Johnny hanya diam,kakinya menjadi kaku mendengar ucapan ten.hati nya terus berdoa berulang kali,berharap semuanya hanyalah mimpi dan ingin bangun sekarang juga.
Ten yang tidak mendapat jawapan mengalihkan pandangan menatap johnny yang masih berdiri .
Ten tidak bodoh,dia mengerti johnny masih terkejut tentang semua ini.perlahan ten berjalan kearah johnny dan menepuk bahu nya.
"pergilah berbicara dengan chitaa,dia mungkin tidak bisa menjawab tapi dia masih bisa mendengar semua nya"
Perlahan johnny memaksa tubuh nya mendekati nisan chitta ,tubuh tinggi nya terlihat lesu sekarang.
"hai ..chitta" ucap johnny merendahkan tubuh,tangan nya sedikit bergetar memegang batu nisan di depan .
"bagaimana keadaanmu,apa lebih baik sekarang ? Maaf...ka..kali terakhir kita..berjumpa..ak..aku..hiks..menyakitimu..ak..aku..minta maaf ..chitaa kumohon maafkn aku . Chitta..ayo kembali ..chittaa "
Johnny meraung mengeluarkan semua rasa sakit dan kesel didalam hati nya hingga seseorang datang memeluk nya dari belakang .
"maafkan aku ten..hiks..seharusnya kau membunuhku ,aku gagal menjaga chitta..ten kumohon bunuh aku sekarang..biarkan aku menebus dosaku "
Ten hanya diam dan menenggelamkan wajahnya ke ceruk leher johnny.
"ten ..bunuh aku..supaya aku bisa bersama chit....
"bagaimana dengan bayiku? Apa kau akan membawanya bersama?kau fikir chitta akan menyambutmu dengan senyuman disana?"
"aku bersalah ten..hiks..aku membiarkan isteriku ..
"ini memang salahmu dan kau harus menebus nya,buat masa sekarang jangan terlalu menangis,fikirkan juga bayi diperutmu ..aku yakin chita gembira tentang ini diatas sana"
Usapan lembut jonny rasakan diperut dan dia tau ten adalah pelaku nya,hati johnny seketika menjadi tenang.
"aku tidak pernah memeluk sesiapa pun melainkan chitta sebelum ini " ucap ten kembali berdiri dan menghulurkan tangan di depan wajah johnny.
"sebentar lagi langit akan menangis,ayo kita pulang .chitta pasti akan marah kalau tau aku membiarkan suami nya yang sedang mengandung berhujan disini "
Johnny menatap nisan isteri nya dan mencium nya sebentar sebelum menyambut huluran tangan ten.
"siapa yang membunuh chitta ?
"ahli keluarga mu sendiri .
"apa?!
Tbcc...
*gimana ten disini ?soft apa gak dia di mata kalian 🌚❤
