-----
Johnny memakir mobilnya dikawasan rumah dan membuka safebelt .mengulas pelan perutnya sambil tersenyum.
"aegi,kita sampai"
Awalnya johnny ingin kerumah keluarganya untuk menemui ten.tapi pembantu disana bilang ten tidak ada disana dan johnny yakin ten kembali kerumah mereka.
Perlahan johnny berjalan masuk kedalam rumah dan tersenyum menatap ten yang berdiri dilantai atas.
"hye ten ,johnny dan aegi pulang " ucap johnny tersenyum.
Sedangkan ten .hanya tersenyum tanpa membalas dan turun mendekati johnny.
"aegi pulang ?aigoo ..anak appa merindukan appa hmm? Ucap ten berlutut didepan perut johnny .
Tangannya mengusap lembut bayinya didalam dan sesekali mengecup dengan lama.
"ten ..kau tau tadi--
"aegi lapar? Appa bisa memasakkan sesuatu ?"
Johnny terdiam sebentar.
"tidak.aku sudah makan tadi " ucap johnny.
Ten seperti mengabaikannya disini .
"aegi ayo mandi " ucap ten mengecup perut johnny dan kembali berdiri.menarik tangan johnny dengan lembut naik kelantai atas.
Dikamar juga ten hanya berbicara dengan perut johnny .walaupun begitu ten tetap memperlakukan johnny dengan lembut,termasuk menyediakan air hangat dan memandikan johnny.
"ten apa aku melakukan kesalahan ?" ucap johnny menatap ten yang fokus mengeringkan rambutnya.
Sunyi.
Johnny seolah-olah berbicara sendiri disini.
"aegii" ten merendahkan dirinya,memeluk perut johnny yang semakin terlihat membesar.
"appa menyanyangimu sayang .sangat..sangat..sangat menyanyangi mu"
"hanya...aegi ?" ucap johnny ragu.
Dan sekali lagi,ten mengabaikan nya.
Entah ini karna bayinya atau johnny dengan besar hati ingin mengusap kepala ten,tapi dia mengurangkan niat.
Apalagi perilaku aneh ten yang sejak tadi membuatnya kurang nyaman .
"tunggu sebentar sayang,appa menyiapkan tempat tidur dulu "
Ten hanya berdiri tanpa menatap wajah johnny dan mengemas tempat tidur,sesekali tangannya menepuk pelan bantal johnny .
"ten ..aku disini,apa kau tidak melihat ku?" ucap johnny berdiri dibelakang ten.
Hatinya sakit saat ten mengabaikannya seperti ini.
"ayo tidur "
Hanya itu,yang keluar dari mulut ten.
"ten aku---
"apa kau tidak mengerti johnny ?tubuhmu perlu istirahat yang cukup,apa kau mau aegi mati karna salahmu ?"
Ten mengatakan itu dengan tenang.tapi tetap meninggalkan kesan dihati johnny.
Johnny memilih diam dan naik ketempat tidur.
Tidak johnny tetaplah johnny,dia pasti marah soal ini.tapi bayinya perlu dia dalam keadaan yang tenang.
"saat aku dipenjara dulu,aku mengenal seseorang didalam sana"
Johnny hanya diam mendengar ucapan ten,badan tingginya masih membelakangi ten.
"dia dipenjara karna membunuh isterinya yang sedang hamil,kau tau kenapa? Karna isterinya membohongi dia.wajahnya benar-benar puas john.dia memotong kedua tangan isterinya dan mengeluarkan bayi mereka yang baru beberapa bulan .ah..dan--
"aku tidak ingin mendengarnya " ucap johnny dengan cepat menatap ten di belakang.
"kau takut ?
"tidak ,tapi cerita itu membuatkan aku susah tidur "
Johnny kembali membelakangi ten.
Tubuhnya sedikit terkejut merasakan kecupan lembut dikepalanya dan perlahan ten menyelimuti tubuh johnny.
"jangan khawatir johnny,aku tidak sekejam itu dengan anak ku" bisik ten.
-------------
Johnny terbangun dari tidur dan sedikit merenggangkan tubuh,matanya menatap kesamping dan ten sudah tidak ada disana.
Perlahan johnny mengubah posisinya menjadi duduk dan memikirkan hal semalam.
Entah kenapa semalam ten sedikit menyeramkan baginya.
"apa aku melakukan kesalahan ?" ucap johnny turun dan keluar dari kamar.
Kakinya melangkah turun dan ..
"arghh"
Johnny refleks memegang pegangan tangga,dadanya berdegup kencang karna terkejut.
Beruntung johnny dengan cepat menahan tubuhnya dari jatuh kebawah.
Wajahnya sedikit kebingungan dan perlahan memegang tangga .
"cairan sabun?" ucap johnny.
Dan benar saja,semua tangga untuk turun dipenuhi cairan sabun yang bisa menjatuhkan sesiapa saja.
"bagaimana sabun ada disini? Apa pembantu rumah mengepel dan tidak sengaja menumpahkan sabun? Fikir johnny.
Tapi johnny sedikit bersyukur.anaknya didalam kandungan selamat.
"aegii..maaf ,seharusnya eomma lebih berhati-hati tadi" ucap johnny .
Johnny tidak punya pilihan,dia tetap turum kebawah dengan berhati-hati.tanganya mengenggam kuat pegangan tangga hingga uratnya sedikit terlihat.
"tenn" ucap johnny dilantai bawah.
Sunyi.
"kemana ten sepagi ini ?" ucap johnny khawatir.
Tanganya masih mengulas perutnya yang mulai terasa sakit.mungkin karna terkejut dengan hal tadi.
Tubuh tinggi johnny perlahan terduduk dilantai dingin rumah mereka.
"ssst...aegi..ah.."
Perutnya benar-benar sakit.
"tenn!!" teriak johnny dengan tenaga yang tinggal .
Berharap ten akan memdengarnya.
"arghh...ae..aegi kenapa ?" ucap johnny mengulas perutnya lagi.
Berharap anaknya akan lebih tenang didalam sana.
Perlahan kesadaran johnny mulai hilang.
"ten...." ucap johnny dengan lemah melihat ten yang berlari cepat mendekatinya .
Tbc...
*ehehehheh🌚