Pagi ini ralat, subuh ini Jaehyun dan Rose sudah bangun dan menaiki bukit kecil untuk melihat sunrise atas permintaan Rose semalam sebagai tanda permintaan maaf Jaehyun karna sudah membuat gadis itu kesal.
Jika di depan villa ada pantai maka dibelakangnya ada sebuah bukit kecil dimana mereka dapat melihat rumah rumah warga dari sana, and of course mereka bisa melihat sunrise dengan arah berlawanan dari sunset. Memang seperti itu kan.
Jaehyun menggenggam erat tangan Rose dan memasukannya kedalam saku hoodie nya. “Harusnya kamu tuh pake hoodie atau gak sweater. Malah pake denim, jadi tambah dingin kan.” Omel Jaehyun.
Rose tersenyum, “Gapapa, abis ini kan mau jalan jalan. Ntar kalo pake hoodie malah panas di jalan.”
Jaehyun menghela nafasnya. Matahari perlahan muncul dan sempurna membuat decak kagum keluar dari bibir cherry milik Rose.
“Udah terbit sempurna. Ayo kita turun.” Ajak Rose. Gadis itu turun mendahului Jaehyun dan berlari kecil membuat kekasihnya itu khawatir.
“Pelan pelan Rose, nanti jatuh.” Dan pesan Jaehyun ini hanya jadi angin lalu bagi Rose karna nyatanya gadis itu tetap berlari hingga sampai di jalanan datar.
Anyway, Rose sudah menempelkan note di kamarnya jika saja nanti teman temannya mencarinya.
Mata Rose menatap ke arah samping dimana terdapat 2 ekor anak anjing di sebuah rumah yang pagarnya hanya setinggi 1 meter, jadi Rose bisa melihatnya.
Duk
Rose memegang kepalanya yang baru saja menabrak tangan Jaehyun yang mencegah dahinya terbentur sebuah tiang jalan karna terlalu fokus pada anak anjing itu.
“Huh, liat kedepan jalannya Rose.”
Rose menyengir kecil lalu kembali melanjutkan jalannya berkeliling desa ini. Jaehyun hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat tingkah sang kekasih.
“Jae,” panggil Rose seraya menarik ujung hoodie Jaehyun membuat pria itu menoleh, “Jajan itu yuk,”
Jaehyun melihat kearah yang Rose tunjuk. Sebuah kedai mie seafood sederhana yang sudah buka dan seorang pelanggan baru saja meninggalkan tempat itu, “Buat sarapan.” Bujuk Rose lagi.
Jaehyun mengangguk, “Okay.”
“Yes!” Rose berjalan cepat memasuki kedai itu dan langsung memesan dua mangkuk mie untuknya dan Jaehyun.
“Kenapa buru buru sih yang,” tegur Jaehyun. Pria itu sudah duduk di hadapan Rose sekarang.
Rose menunjuk sebuah papan dengan telunjuknya.
Buka mulai jam 5.00 – 7.00
Dan 16.00 – 20.00“Kenapa pagi cuma dua jam?” tanya Jaehyun pada seorang wanita yang mengantarkan mie serta minuman mereka.
“Oh itu, karna kalo siang saya kerja di tempat lain. Kedai ini cuma buat tambahan.” Jelas si wanita sambil tersenyum.
Mereka mengangguk lalu wanita itu undur diri.
Rose melipat lengan denimnya lalu menyendokkan kuah mie tersebut kedalam mulutnya, “Wahhh,” ucapnya kagum.
Jaehyun terkekeh kecil mendengarnya, “Enak ya?” tanya Jaehyun.
“Banget.”
Kurang dari 15 menit mangkok itu sudah kosong dan menyisakan kulit kerang di piring yang khusus di sediakan untuk membuang kulit kerang.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...