Rose melangkahkan kakinya menuju ruang rapat dimana masing masing perwakilan dari para sponsor sudah duduk. Ia membungkuk hormat, “Selamat siang semuanya. Saya Roseanne Kwon, direktur Peaceminusone entertainment yang baru.” Ujarnya memperkenalkan diri karna ini pertama kalinya ia hadir di rapat sponsor.
Mereka ikut mengangguk hormat.
“Baiklah, bisa kita mulai rapatnya?”
Cklek
“Maaf, saya terlambat.”
Rose terdiam menatap pria yang baru datang itu tanpa berkedip. Jantungnya berdetak tak karuan. Apakah ini mimpi? Jika ini mimpi tolong jangan bangunkan dia karna selama lima tahun ini ia bahkan tak pernah bermimpi bertemu pria yang kini duduk bersama sponsor lainnya.
“N-nona, Nona Direktur,” panggilan Umji itu membuatnya tersadar bahwa ini bukanlah mimpi.
“H-hah?” tanyanya.
“Anda bisa mulai rapatnya.” ujar Umji yang berdiri di belakangnya.
Rose mengangguk lalu memulai rapatnya. Dia itu tipe profesional. Jadi untuk sekarang ia akan menyelesaikan rapat ini dulu dan ia akan menemui pria itu.
Beberapa menit kemudian, rapat itu selesai dan satu persatu sponsor mulai meninggalkan ruangan. Rose yang sadar pria itu ikut keluar segera berlari keluar meninggalkan Umji dengan semua berkas yang belum di bereskan.
Oh dia terlambat. Pintu elevator itu teranjur tertutup. Terpaksa dia turun melewati tangga dari lantai tujuh hingga lantai dasar hingga membuat para karyawan menatapnya bingung.
Matanya menatap elevator yang sudah kosong. Ia mencari cari di sekeliling berharap menemukan pria itu, dan gotcha! Dia menemukannya berjalan ke luar gedung. Dia segera berlari dan meraih lengan pria itu.
“Jae,” panggilnya.
Pria itu tersenyum, “Nona Kwon.”
Deg
“A-apa?”
“Jae, udah selesai rapatnya?”
Rose melepaskan genggamannya dari lengan pria itu, Jaehyun.
“Dia siapa?” tanya gadis yang tengah merangkul mesra lengan Jaehyun.
Jaehyun tersenyum, “Dia direktur disini.”
Gadis itu membulatkan mulutnya kagum, “Woah, direktur muda?” kagumnya.
Rose terdiam. Oke, sekarang ia berharap ini adalah mimpi. Lupakan permintaannya sebelumnya.
“Ngomong ngomong, ada apa Nona Direktur memanggil saya?” tanya Jaehyun formal.
Rose menggeleng, “T-tidak ada. Sepertinya saya salah mengenali orang. Maaf,” ujarnya lalu berjalan meninggalkan mereka.
Ia berjalan memasuki ruangannya dan mengacak rambutnya dan menggeram frustasi. “Dia, gak kenal gue?” tanya Rose lalu tertawa hambar. “And who that girl?”
“Arghhh!!”
Pyarr
Gadis itu memukulkan gelas di mejanya ke sudut meja dan membuat gelas itu pecah. Tangan kirinya masih menggenggam erat pecahan gelas itu anpa berniat melepasnya meski darah segar mulai mengalir membasahi sela sela jarinya.
Itu hal yang sering ia lakukan saat mencoba menghilangkan rasa sakit di kepalanya dan meluapkan emosinya seolah itu dapat menghilangkan rasa sakitnya meski yang dia dapat adalah sebaliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...