Pagi ini Rose tengah berkutat dengan alat masak didapur ditemani sang ayah yang duduk di meja makan sambil membaca artikel bisnis di ponselnya. Jangan salah, Rose itu sebenarnya sangat ahli dalam bidang memasak. Ia sering kali menonton ibunya saat sedang memasak dulu saat ibunya masih hidup.
“Jadi berangkat hari ini Chie?”
“Jadi Pa. Kenapa?” tanya Rose tanpa menoleh. Dia hanya membuat sandwich, kopi, dan potongan buah untuk sarapan kali ini agar tak terlalu repot.
“Gapapa, dijemput Jaehyun?”
“Iya, bentar lagi juga dateng.”
Ting tong
“Kan, bener.”
“Biar Papa aja yang bukain.” Ujar Jiyong lalu bangkit dari duduknya untuk membukakan pintu.
“Eh, pagi om.”
“Pagi Jae. Masuk, sarapan dulu.” Ajak Jiyong.
Jaehyun mengangguk lalu berjalan mengikuti Jiyong dari belakang, “Makasih ya om buat villa nya. Kita pinjem buat beberapa hari kedepan.”
“Iya Jae. Nanti disana kalo butuh apa apa tanya aja sama penjaga villa nya. Rumahnya ada di belakang villa, ntar pas kalian nyampe pasti disambut sama mereka.”
Jaehyun mengangguk. Senang rasanya saat ayah dari kekasihnya ini memberi lampu hijau untuk kelanjutan hubungannya.
Sampai di meja makan mereka sudah disambut Rose yang sudah duduk di bangkunya setelah menaruh 3 piring sandwich, serta 3 cangkir kopi untuk mereka.
“Kamu udah dateng. Sini sarapan dulu.” Ujar Rose pada Jaehyun.
“Makasih,” balas Jaehyun sambil tersenyum.
Mereka pun memakan sarapannya masing masing sambil sesekali membicarakan bisnis. Atau lebih tepatnya hanya Jaehyun dan Jiyong yang berbicara dan Rose sesekali menimpali. Dia masih belum belajar banyak mengenai hal hal yang berbau bisnis.
“Yaudah kalian lanjutin. Papa mau berangkat duluan.” Pamit Jiyong yang mulai beranjak dari kursinya.
“Hati-hati om.”
“Hati-hati ya Pa. Inget istirahat, jangan capek capek dan jangan lupa makan.” Pesan Rose.
“Iya, kalo gitu Papa pergi dulu. Have fun.”
“Iya Pa,”
“Siap, makasih om.”
Setelah Jiyong pergi, kini tersisa Rose dan Jaehyun di dapur. Rose sedang mencuci piring sarapan mereka dan Jaehyun tengah mengirim pesan kepada teman temannya yang lain untuk berkumpul kemari.
“Udah pada otw, yang. Kamu hafal jalannya kan?” tanya Jaehyun.
Rose mengangguk, “Aku inget inget lupa sih. Ntar kalo lupa aku telfon Papa.” Ujar Rose yang kini sudah duduk di depan Jaehyun. Barang bawaannya sudah ia letakkan di ruang tamu, jadi dia tinggal membawanya nanti.
Ting tong ting tong
“Tuh, udah pada dateng.” Ujar Rose sebelum beranjak dari duduknya dan membukakan pintu.
“Hai Roseee. Eh ada Jaehyun, cepet amat lo datengnya.” Heran Lisa.
“Ini udah semua kan?” tanya Rose memastikan.
Eunha mengangguk semangat membuat kacamata hitam yang ia kenakan sedikit melorot, “Udah Chieee, kita berangkat sekarang!!” ujarnya bersemangat. Eunwoo sampai mencubit gemas pipi kekasihnya itu lalu merangkulnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...