Hari ini Rose mulai berangkat ke sekolah lagi. Dia begitu bersemangat mengingat ayahnya berjanji untuk mengantar jemputnya hari ini karena jadwalnya tidak terlalu padat.
“Morning, Pa.” Sapa Rose lalu mencium pipi kiri ayahnya.
“Morning, sayang. Sarapan dulu dan jangan lupa minum obat. Papa udah transfer uang, jadi di sekolah nanti jangan sampe gak makan. Oke.”
Rose mengangguk sambil memakan rotinya dengan tenang sambil memperhatikan sang ayah.
“Udah?” tanya Jiyong begitu Rose meminum tandas susu di gelasnya.
Rose mengangguk, “Udah.”
“Yaudah yuk,”
Didalam perjalanan, Rose tak henti hentinya tersenyum hingga membuat ayahnya ini heran. Hanya karena dia mengantarkan putrinya ini kesekolah bisa membuat gadis itu sebahagia ini.
“Rose masuk ya. Papa semangat kerjanya dan jangan lupa makan sama istirahat.” Ucap Rose.
Jiyong tersenyum dan mengangguk, “Kamu masuk gih,”
Rose menangguk lalu berjalan keluar dari mobil. Ekspresinya berubah menjadi datar.
“Roseeeeeeeee! Sayangkuhhhhhhhh!” teriak Lisa sambil berlari dan memeluk tubuh ramping Rose.
“Lo kok udah masuk sih. Gue kalo jadi lo mending bolos deh.” Sungut Lisa. "Eh tapi nanti gue sendiri lagi duduknya."
“Btw, itu tadi bukannya mobil om Jiyong ya? Lo dianterin om Jiyong?” tanya Lisa sambil melirik kearah gerbang padahal mobil ayah Rose sudah menjauh.
Rose mengangguk kecil. “Lo bawa bukunya kan? Ntar balik gue pinjem dulu.”
Lisa menoleh, “Buku? Buku catetan? Bawalah. Udah gue taroh loker biar gak ketinggalan. Baik gak gue.”
Rose tersenyum tipis, “Makasih.”
Lisa mengangguk.
Mereka segera memasuki kelas mereka.
Skip istirahat
“Lis, kalo ke kantin nitip roti ya. Gue mau ke perpus cari buku.” Ucap Rose.
Lisa mengacungkan jempolnya.
Rose segera meangkahkan kakinya menuju perpustakaan yang berada di lantai dasar. Dia harus mencari buku untuk membuat rangkuman biologi sebagai ganti karena dia tidak mengikuti ulangan minggu lalu.Setelah mendapatkan buku yang dia cari, dia segera kembali ke kelasnya.
Namun tiba tiba Jiho dan teman temannya menariknya paksa menuju rooftop gedung sekolah.
“Apa apaan sih?! Lepasin gue!” ucap Rose berusaha melepaskan cengkeraman Miyeon dan Saerom.
Jiho menoleh, “Puas lo udah bikin gue malu di depan Jaehyun sama anak anak lainnya hah?!” teriak Jiho tepat didepan wajah Rose.
Rose menyeringai kecil, “Oh, lo punya malu juga ternyata.”
“Sialan.” Ucap Jiho lalu menjambak rambut panjang Rose.
Rose sendiri tak bisa melawan karena kedua tangannya dipengang oleh Miyeon dan Saerom.
“Gue peringatin sama lo, jangan deketin Jaehyun! Kalo lo masih tetep deketin dia lagi, gue bakal bikin lo dikeluarin dari sekolah ini!”
Rose terkekeh kecil mendengarnya. Dikeluarkan dari sekolah? Jiho pikir Rose itu siapa? Rose bisa saja membuat Jiho dan teman temannya ini dikeluarkan dari sekolah hanya dengan mengadukan mereka kepada ayahnya. Tapi untuk apa dia melakukan hal konyol seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...