36. Hurt

2.6K 278 24
                                    

Rose kini tengah duduk sendirian sambil menonton acara tv. Sedangkan Lisa sedang pamit untuk makan malam di kantin karna mungkin Jiyong akan datang sedikit terlambat.

Semenjak kejadian yang membuat Rose sempat marah kemarin, gadis itu jadi sedikit pendiam dan akan marah saat mereka membahas tentang hilangnya Jaehyun. Rose masih percaya bahwa mereka itu berbohong padanya seperti saat dia baru pulang setelah operasi ginjalnya dulu.

Mata Rose menatap tas Lisa yang tertinggal di sofa. Gadis itu berjalan pelan sambil tertatih tatih karna perutnya masih terasa sakit, sedangkan luka ditangan dan kakinya sudah kering dan lebih baik. Seingatnya ayahnya pernah bilang bahwa Lisa membawa ponselnya semenjak ponsel dan tasnya di temukan di dekat mobil Bangchan.

Tangannya meraih ponselnya yang kini mati karna kehabisan baterai. Ia mengambil charger Lisa dan membawanya menuju brankarnya karna di dekar nakas ada colokan yang bisa ia gunakan.

Ia berniat menghubungi Jaehyun. Jika saja waktu Jaehyun mengajakanya ke rumahnya dan orang tuanya ada di rumah, Rose mungkin akan punya nomor mereka.

Shit!” umpatnya karna harus menunggu loading yang agak lama agar ponselnya hidup. Tak lama setelahnya ia segera mencari nomer Jaehyun, namun sebelum sempat menelfon nomer itu notifikasi pesan dari orang yang ia rindukan itu membuatnya tersenyum kecil.

Dengan cepat ia membukanya.

Jeff

| Rose,
| Gue pergi dan jangan pernah coba buat cari gue

Senyumannya luntur. Dengan segera ia mancoba menghubungi nomer itu. Namun berapa kali pun ia mencoba, hanya suara operator yang menjawab.

Hiks,” Air matanya mulai menetes memikirkan kebenaran ucapan teman temannya kemarin. “Angkat Jae,” ujarnya masih mencoba menghubungi nomer itu.

“Arghhhh!!”

Brakkk

“Rose!” panik Lisa saat mendengar pekikan itu dari luar ruangan. “Lo kenapa?!” tanyanya panik. Beberapa temannya ikut masuk kedalam.

“Lis, Jaehyun hiks.” Dengan segera, Lisa memeluk tubuh sahabatnya itu agar lebih tenang. “Sstt, nanti kalo lo udah sembuh kita cari bareng bareng ya.” Ujar Lisa menenangkan.

Rose menggeleng sambil melepas pelukan itu membuat Lisa dan kelima gadis lainnya menatapnya heran. Dengan segera ia melepas jarum infus yang menempel di tangan kirinya itu lalu mulai berlari keluar.

“Pinjem mobil.” Ucapnya lalu menyahut dengan cepat kunci mobil Eunwoo dan berlari menuju elevator. Para penjaga dan teman temannya itu tak tinggal diam segera berlari mengejar gadis itu.

Sayangnya pintu elevator tertutup dengan cepat dan para penjaga itu segera berlari lewat tangga darurat sambil memberi kode kepada rekannya lewat earpiece di telinganya.

Rose sama sekali tak mempedulikan kakinya yang terasa nyeri atau khawatir jahitan bekas operasi kemarin akan terbuka, dia terus berlari menuju basement dan memasuki mobil Eunwoo.

Ia menjalankan mobil itu dengan cepat tanpa mempedulikan anak buah ayahnya yang terus mengejarnya atau bahkan yang kini menghalangi jalannya. Dia justru menambah kecepatan mobilnya hingga mau tak mau orang itu harus menyingkir jika ingin hidup.

Sambil terisak, Rose mengendarai mobil Eunwoo dengan kecepatan tinggi melewati jalanan yang lenggang karna hujan itu menuju rumah Jaehyun. Setidaknya dia pernah kesana sekali dan masih ingat benar rutenya.

[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 LinersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang