June menarik nafasnya, “Rose! Jaehyun berantem sama Bangchan di belakang sekolah!” ujar June dalam satu tarikan nafas.
Rose mengangkat kepalanya dan menatap June, “Berantem?”
June mengangguk, “Lo samperin deh. Itu udah pada babak belur.” Ujarnya lalu mendudukkan dirinya di bangku karna lelah berlari. “Capek banget gue."
Tanpa pikir panjang Rose segera berlari dari kantin menuju halaman belakang seperti yang dikatakan June.
Dan benar saja, dua orang yang membuat pusing kepalanya akhir akhir ini tengah berkelahi dengan brutal. Bahkan Eunwoo serta teman Bangchan yang Rose tak tau namanya yang mencoba melerai malah ikut kena imbasnya dengan terpelating menabrak tembok pembatas.
Beberapa orang yang ada disana bahkan tak berani mendekat saking brutalnya mereka.
“Loh Rose?” panggil Jungkook yang terkejut karna gadis itu sudah ada di sampingnya.
“Itu sejak kapan?”
Jungkook menggeleng, “Gue aja baru dateng pas ketemu June lari panik tadi.”
Rose yang melihat Jaehyun hendak menjatuhkan pukulannya lagi pada Bangchan yang sudah tersungkur bersandar tembok segera berlari tanpa rasa takut dan memeluk pria itu, “Udah Jae,”
Dan itu berhasil. Satu kelemahan Jaehyun yaitu tak bisa meihat Rose terluka. Karna jika tadi pria itu nekat memukul Bangchan, dapat dipastikan Rose akan ikut tersungkur menabrak tembok di depannya.
“Ngapain kamu disini?” tanya Jaehyun datar.
“Muka kamu luka.” Ujarnya tanpa berniat menjawab pertanyaan sebelumnya.
Hal itu dimanfaatkan oleh teman teman Bangchan dan segera memapahnya menuju ruang kesehatan.
Eunwoo berdiri dan mengusap darah yang keluar dari sudut bibirnya karna terkena pukulan Bangchan tadi.
“Kita ke uks ya? Obatin ini dulu.” Ujar Rose lembut.
Jaehyun menghempaskan tangan Rose, “Gak usah.”
Tapi Rose yang keras kepala tetap menarik tangan pria itu. Dia menurut saat Jaehyun bilang tak mau berada di ruangan yang sama dengan Bangchan yang kini juga ada di uks dan tengah di obati, ia membawa Jaehyun menuju rooftop dengan membawa kotak P3K serta kompres air dingin yang berhasil ia pinjam dari uks.
Dengan telaten ia membersihkan luka di wajah Jaehyun dan sesekali ikut meringis saat Jaehyun mengernyit sakit. “Kenapa berantem hm?” tanyanya masih fokus dengan kapas dan betadine di tangannya.
“Dia yang mulai.”
Rose menghela nafasnya, “Emangnya dia ngapain sampe kalian berantem?”
“Dia bilang dia suka sama kamu.” Ujar Jaehyun pelan, “Aku udah bilang kan dari awal jangan deket deket Bangchan.”
“Dan aku udah pernah bilang kalo aku cuma cinta sama kamu. Kenapasih kamu gak mau percaya sama aku.” Giliran Rose berujar kesal. Tangannya bergerak memasang plester untuk menutup luka di pipi kiri Jaehyun lalu mengoleskan salep di ujung bibir pria itu.
“Maaf,”
Rose menghela nafasnya lagi, “Jangan diulangin. Aku khawatir.”
Jaehyun mengangguk lalu menyandarkan kepalanya di bahu Rose yang kini duduk dihadapannya sambil mengompres wajahnya. “Maafin aku ya.”
M Y C L A R I T Y
Besoknya Jaehyun dan Rose mulai akur lagi. Rose perlu mensyukuri pertengkaran yang mengakibatkan Jaehyun dan Bangchan babak belur kemarin karna akhirnya setelah dua hari dia bisa kembali akur dengan Jaehyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...