Hari minggu biasanya hanya akan Rose habiskan dengan setumpuk berkas di kantornya yang sebenarnya tak terlalu banyak karna gadis itu sering begadang hanya untuk mengerjakannya dan tentunya untuk mengisi rasa kosongnya.
Namun hari ini, gadis berambut pirang itu masih terduduk di ranjangnya dengan secangkir teh chamomile ditangannya lantaran pagi tadi ia terlambat bangun. Dan entah mengapa ayahnya juga tak membangunkannya dan malah mengiriminya pesan untuk beristirahat.
Rose sendiri memilih tak menolak. Kali ini saja ia ingin bermalas malasan di rumah.
Kaki telanjangnya melangkah menuju balkon kamarnya. Mungkin dalam beberapa hari lagi salju akan turun karna cuaca di luar semakin dingin.“Huh, laper.” Gumamnya. Sekarang sudah waktunya makan siang tapi dia bahkan belum sarapan tadi. Diapun memutuskan untuk turun dan memasak sesuatu. Tidak ada pembantu sejak awal atas permintaannya, karna itu dia harus bisa melakukan semuanya sendiri. Sedikit trauma dengan apa yang sudah terjadi pada pembantunya terakhir kali.
Ting tong
Langkahnya terhenti. Rose mengubah arah langkahnya menuju pintu utama dan membukannya. “Jaehyun,” panggilnya sedikit senang.
Sedang yang dipanggil malah terdiam.
“Ayo masuk, diluar dingin.” Ajak Rose membuka pintunya lebih lebar.
“A-aa, iya.” Ujarnya gugup. Bagaimana tidak gugup? Lihatlah gadis di depannya yang masih menggunakan gaun tidur berbahan satin diatas lutut itu. Semua pria normal pasti akan merasa tergoda. “Astaga.”
Rose menaikkan sebelah alisnya, “Kenapa?”
“Rose,”
“Ya?”
Jaehyun menghela nafas lalu berjalan mendekat, “Mending lo ganti dulu, takut kelewatan gue.”
Rose pun segera menatap dirinya sendiri, “Astaga!” pekiknya terkejut. “Aaa sorry, gue baru bangun. Tunggu bentar, gue mandi dulu.” Ujarnya lalu berlari tanpa menoleh lagi.
Sedangkan Jaehyun terkekeh di tempatnya berdiri sekarang. Matanya menelisik ruang tamu luas itu. “Still the same.”
Dikamarnya, Rose menutup wajahnya karna malu bukan main. Tangannya bergerak menuju walkin closet mengambil satu stel baju rumahan lalu bergegas mandi dengan cepat lalu memakai skincare rutinnya dan segera turun agar Jaehyun tak menunggunya terlalu lama.
“Sorry, lama ya?”
Jaehyun yang tengah menyusun piring di meja makan itu menoleh, “Gak kok. Termasuk cepet untuk ukuran cewek yang mandi.”
Rose memandang makanan yang sudah berjajar rapi di meja makannya, “Ini, lo yang masak?”
“Oh, bukan. Gue beli tadi di jalan. Ayo makan dulu.”
Rose mengangguk dan duduk di salah satu kursi.
“Makan dulu abis itu baru berangkat.”
“Berangkat kemana?” tanya Rose setelah meminum secangkir teh hangat yang Jaehyun berikan kepadanya.
Jaehyun mendongak, “Lo lupa? Udah janji loh sama gue semalem.”
“Aaa, inget kok. Sekarang?”
Jaehyun mengangguk, “Makan dulu tapi.” Ujar Jaehyun sambil meletakkan sepotong cheese cake dipiring Rose yang langsung ditatap berbinar oleh gadis itu.
Langsung saja Rose memakan cheese cake itu dengan semangat hingga membuat Jaehyun tak tahan untuk tak mengusak gemas rambut gadis itu, “Gemesin banget sih.”
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...