Dengan cepat Rose berlari meninggalkan gedung tua nan kotor itu. Dia sudah tidak peduli lagi dengan sepatu mahalnya atau ponsel serta tasnya yang entah di taruh dimana oleh para penculik tak beretika itu.
Tadi, begitu melihat para penjaga di depan ruangannya itu masih tertidur lelap Rose tidak menyianyiakan kesempatan dan segera kabur dengan mengendap endap.
Dinginnya udara pagi atau bisa dibilang subuh ditambah suasana horror khas hutan tak menciutkan nyalinya untuk melewati ke horror an itu dan segera pulang. Kaki telanjangnya terus melangkah diatas aspal basah sambil sesekali melirik ke belakang dimana ada beberapa pria berbadan besar yang mengejarnya.
“Shit!” umpatnya kesal.
Larinya tak begitu kencang karna kakinya terasa membeku saking dinginnya jalan itu terlebih dia belum makan atau minum apapun semenjak dibawa kemari. Bahkan para pria suruhan Tiffany itu juga makin dekat dengannya.
Bruk
“Aww, lepasin!”
Oh tidak. Usahanya kali ini sia sia lagi.
M Y C L A R I T Y
“Gimana?” tanya Jiyong tak sabaran.
Jaehyun mengangguk, “Ketemu om.” Ujarnya membuat seluruh orang yang ada di ruang tamu keluarga Kwon itu terseyum lega.
Mereka menatap laptop yang kini menunjukkan titik koordinat seseorang dan titik itu bergerak menandakan orang tersebut sedang dalam perjalanan.
Sejak pagi tadi, seluruh teman Rose sudah berkumpul di kediaman Kwon setelah Jaehyun memberi kabar bahwa ayahnya Rose itu mendapat seluruh salinan rekaman CCTV yang merekam mobil Bangchan mulai dari sekolah hingga jurang.
"Kenapa jauh banget?"
Jihyo mengangguk setuju atas ucapan Lisa, “Bukannya lo bilang nyusul gak lama setelah mereka pergi. Gak mungkin dia pergi sejauh itu dan balik lagi ke Seoul dalam waktu 30 menit.”
“Tunggu dulu.” Suara Chaerin berhasil membuat mereka menoleh pada wanita itu yang tengah memperhatikan laptop bersama Taeyang.
“Kenapa Tante?”
“Bukan Chan Chan itu yang bawa Rose.”
Mereka mengerutkan keningnya tak mengerti. Sedangkan Chaerin menghubungkan laptop didepannya dengan mini proyektor yang ia bawa lalu ia arahkan pada tembok koseong di belakangnya.
“Liat baik baik, kaca mobil itu bening jadi kita bisa liat orang di dalem. Di jam 14:40:56 mobil itu masih bawa Rose, tapi selang tujuh menit mobil lewat lagi tapi udah gak bawa Rose. Padahal jarak dari CCTV toko ini ke sini cuma seratus meter.” Jelas Chaerin.
“Jadi maksudnya ada orang lain di antara seratus meter ini dan Bangchan kasihin Rose ke dia baru dia pergi?” tanya Jaehyun.
Chaerin menjentikkan jarinya dan mengangguk.
“Ada gang kecil diantara pet shop sama toko kosong yang tembus jalan raya antara seratus meter itu. Kalo emang bener ada orang selain Bangchan, dia pasti lewat situ karna tempatnya lumayan sepi.” Ujar Taeyang sambil melihat lihat peta ditangannya.
“Minta rekaman CCTV dari pemilik pet shop ini. Kalo kita dapet plat mobilnya, mungkin kita bisa lacak lagi keberadaan Rose.” Ujar Jiyong pada Taeyang. Dia mengusap wajahnya frustasi. Tidak bisa membayangkan putri semata wayangnya itu ketakutan disana.
Pyarrr
“Apaantuh!” pekik Lisa terkejut.
Dengan cepat Taeyang berlari ke luar rumah diikuti yang lainnya di belakangnya. Daripada memperhatikan pecahan botol kaca di halaman, Taeyang berlari cepat keluar pagar namun tak mendapati siapapun disana.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...