Tibalah hari pengumuman kenaikan kelas mereka. Rose, Eunha, serta Jihyo tengah membeli beberapa camilan serta minuman dikantin. Sedangkan teman temannya yang lain sudah berkumpul di rooftop begitu pembagian nilai rapor sudah selesai.
“Siniin biar gue bawa.” Ujar Rose mengambil satu kantong plastik dari tangan Jihyo agar gadis itu tidak kerepotan.
“Thanks,”
“Udah semua?” tanya Rose.
Mereka melihat lihat apa yang sudah mereka beli sebelum menyusul yang lainnya. Maklum, jarak kantin dan rooftop itu jauh. Belum lagi harus naik turun tangga.
“Eh bentar, gue lupa mau beli es krim.” Ujar Eunha yang langsung meletakkan kantong plastik itu di meja dan berlari untuk mengambil es krim. “Udah hehe.”
Mereka bertiga berjalan beriringan menuju rooftop.
“Gue mohon jangan, hiks.”
Mereka menatap satu sama lain, “Kalian denger gak sih? atau cuma gue doang?” tanya Jihyo.
Eunha mengangguk, “Serem ih, jangan jangan hantu lagi.” Ujarnya takut.
“Gaada hantu siang siang, Eunha.” Ujar Rose.
“Aaaaaa!! hiks.”
“Jangan jangan ada yang lagi di bully?” ujar Jihyo menebak nebak.
Mereka berjalan pelan mendekati sumber suara yang tepatnya berasal dari gudang yang letaknya tak jauh dari tangga menuju rooftop.
Dapat mereka lihat Saerom, Jane, Miyeon, serta Minnie berdiri di luar sambil mengintip dari jendela.
Eunha berjalan kearah pintu dan sedikit membukanya untuk melihat apa yang tengah mereka lihat. Eunha menutup mulutnya terkejut membuat Rose dan Jihyo penasaran.
“Ada apa?” tanya Jihyo yang membuat Saerom, Jane, Miyeon, serta Minnie terkejut atas kedatangan mereka.
“Itu Jiho, dia di bully anjir.” Ujar Eunha.
Jihyo menoleh, “Kenapa gak kalian bantuin?”
“Buat apa?” tanya Saerom membuat Jihyo membulatkan matanya terkejut.
“Kalian kan temennya anjir.” Ujarnya geram.
Mereka memilih diam sambil melihat Jiho yang mulai babak belur tanpa berniat membantu.
“Eh eh, mau kemana lo? Hei,”
Rose menarik pelan Eunha agar menyingkir dari pintu.
Brakkk
Rose memandang datar pada 3 gadis yang telah membuli Jiho. Ia kenal mereka, hanya sebatas tau namanya karna mereka pernah hampir memalak Mina dan Eunha saat mereka kelas 10.
“Wahhh, liat siapa yang dateng. Sini Rose, udah tepar tuh dia mau lo apain.” Ujar salah satunya yang Rose kenal sering dipanggil Roa.
Rose berjalan mendekat lalu berjongkok dihadapan Jiho membuat gadis itu ketakutan dan beringsut mundur.
Rose yang melihat itu berdecak kecal lalu menarik tangan Jiho dan melepaskan tali yang mengikat pergelangan tangan serta kaki gadis itu.
“Lo mau ngapain?” tanya gadis disebelah kanan Roa, Jinsoul.
“Berdiri.” Titah Rose dingin pada Jiho tanpa berniat membantu gadis itu berdiri.
Jiho berdiri dengan takut takut.“Kenapa gak dilawan?” tanya Rose membuat mereka berempat mengerutkan keningnya bingung.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanficJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...