“Oh!!” pekik Chaerin terkejut kala melihat titik koordinat yang menunjukkan bahwa pemilik ponsel tersebut berada di Gyeongju. Tepat seperti yang pernah Jaehyun katakan kemarin.
“Kamu serius ini nomernya Tiffany?” tanya Jiyong memastikan.
Jaehyun mengangguk cepat, “Kalo gitu kita harus kesana Om.”
Jiyong menggeleng, “Kamu pergi ke sekolah atau gak pulang aja. Ini bahaya.”
“Gak Om, saya ikut.”
“Jae, ini bahaya.”
Jaehyun menggeleng, “Saya tetep ikut Om.”
Jiyong menghela nafasnya, “Oke, tapi kamu tetep di mobil sama Chaerin.”
“Deal.”
M Y C L A R I T Y
Rose meringis pelan kala tak sengaja menyentuh salah satu lukanya. Hal terakhir yang ia ingat adalah ia masih ada di ruang penyiksaan milik Tiffany dan entah sejak kapan ia kembali ke ruangan ini.
Ah, sepertinya ia pingsan.
“Aww,” ringisnya pelan. Ia melihat luka di kaki kirinya yang tak sengaja tersentuh tangannya saat ia ingin memeluk lututnya. Rasanya sungguh perih.
“Shit! Kepala gue sakit banget.” Ringisnya.
Cklek
“Udah bangun kamu.”
Rose tak menjawab. Bahkan ia tak berani untuk sekedar mendongak.
Plak
Rose membuka matanya perlahan. Dapat ia rasakan perih di sudut bibir serta pelipisnya. Andai Rose tak duduk bersandar tembok mungkin kepalanya tak akan terbentur tembok di belakangnya. Dan dia sedikit menyesalinya sekarang.
“Kalo ditanya tuh dijawab!! Punya mulut kan?! Atau mau saya potong lidah kamu?”
Rose menggeleng, “A-apa mau Tante? Ke-kenapa T-tante culik saya?” tanyanya pelan. Tangannya bergerak menyentuh pelipisnya yang terasa nyeri. Darah. Itu darah. Tamparan Tiffany tak main main.
Tiffany tersenyum, “Mau denger cerita saya?”
Rose menggeleng kecil namun Tiffany tak mempedulikannya dan mulai bercerita.
Flashback on
Di sebuah kampus bergengsi di Korea Selatan tiga orang remaja tengah makan di kantin.
“Hai!!”
Mereka sontak menoleh, “Chaerin!! Itu siapa? Temen lo?”tanya Taeyang.
Tiffany menaikkan sebelah alisnya, “Kalian kenal?” tanyanya pada Chaerin.
Chaerin mengangguk, “Dia Sandara, temen satu fakultas gue sama Tiffany. Tapi mungkin Tiffany kurang deket sama dia, kalo gue udah kenal dari SMA soalnya.”
Taeyang mengangguk, “Gue Taeyang, temennya Chaerin juga.”
“Ini Tiffany. Kalo yang itu Jiyong.”
Sandara mengangguk, “Hai.” Sapanya canggung.
Mereka bertiga mengangguk dan menyapa balik. Tapi ada satu hal yang sangat Tiffany dan Chaerin sadari, Jiyong terus menatap Sandara.
Dengan ide jahilnya Chaerin ia mencoba mencomblangkan keduanya dan mengajak Taeyang serta Tiffany untuk masuk dalam rencaranya tapi Tiffany menolaknya dengan alasan takut Jiyong marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 Liners
FanfictionJaerose ft. 97 liners Siapa yang menyangka dibalik sikap dinginnya, Rose adalah gadis rapuh yang menyimpan trauma dalam dirinya. Hidup dalam ketakutan dan bersikap tertutup pada orang lain bukanlah hal yang Rose impikan. Namun kejadian dari masa lal...