42. Bangchan is Back

3.1K 318 20
                                    

Rose membulatkan matanya terkejut. Badannya bergetar hebat begitu melihat profil pengirim pesan itu.


chn_bg

|Hai,
|Lama gak kontakan lagi
|Boleh ketemu gak? Bentar aja.


Rose segera mematikan ponselnya. Dengan tangan bergetar, ia segera meraih botol obat di tasnya dan mengambilnya dua butir lalu meminumnya dengan bantuan segelas air di depannya.

“Apa yang orang ini mau sih sebenernya?” ujarnya lirih.

Tangannya yang masih bergetar itu menekan telfon kabel di depannya,

“Ada yang bisa dibantu Nona?”

“U-umji, b-bisa antar s-saya pulang?”

“Nona kenapa? Baik Nona, saya segera bersiap.”

Cklekk

“Nona, anda baik baik saja?”

Rose menggeleng, “T-tolong antar s-saya pulang.”

Umji mengangguk lalu mulai memapah tubuh lemas direkturnya ini. Umji memang tau beberapa rahasia Rose, terutama mengenai kesehatannya karna Umji adalah sekertaris Rose semenjak gadis itu masih menjadi manager.

Untungnya kantor sudah sepi, hanya ada beberapa karyawan saja yang lembur.
Begitu sampai di basement tepat di mobil milik Rose, Umji hendak membuka pintu namun ditahan seseorang.

“Dia kenapa?”

Umji gugup sendiri, “A-anu ...."

“Rose, hey. Lo kenapa?” tanya Jaehyun. Dengan segera pria itu meraih Rose dalam rengkuhannya dan Rose bahkan tak menolak, “Biar saya yang anter pulang, kamu simpen aja kuncinya.”

“T-tapi,”

Belum sempat Umji berkata, Jaehyun sudah membawa Rose masuk kedalam mobilnya dan mengendarainya keluar area kantor membuat Umji pusing sendiri.

Dalam perjalanannya, Rose hanya diam. Dan itu membuat Jaehyun penasaran hingga sesekali menoleh kearah gadis yang sejak tadi menunjukkan ekspresi yang sama. Takut, kosong, gugup bercampur jadi satu.

Hingga sampai di rumah Rose, gadis itu bahkan tak menolak saat Jaehyun memapahnya menuju kamarnya.

You okay?” tanya Jaehyun yang sama sekali tak mendapat respon. Ia menghela nafas dan beranjak mengambil lilin aroma yang mulai dia nyalakan beberapa. Sebelumnya, dia berniat memberikan lilin itu pada Rose di kantor tadi. Tapi sepertinya, keadaan tadi tak memungkinkan.

“Lo gapapa?” tanya Jaehyun lagi, “Gue balik ya?”

Grep

Rose menoleh, “Jangan tinggalin aku. A-aku takut.” Ujarnya lirih.

Jaehyun tertegun, tapi dia menurut dan mendudukkan diri di ranjang milik Rose dan menidurkan gadis itu. “Oke, gue temenin sampe lo tidur ya?”

Rose mengangguk kecil, tangannya masih menggenggam erat tangan kiri Jaehyun. Matanya terpejam kala tangan Jaehyun bergerak menggusap rambutnya. Nyaman.

“Jangan tinggalin aku,”

Jaehyun mengangguk dan merengkuh Rose lalu menepuk nepuk kepala gadis itu agar merasa lebih nyaman, “Gue temenin lo.”

Hingga beberapa menit kemudian Rose pun tertidur. Jaehyun tersenyum kecil lantas mencium sekilas puncak rambut Rose lalu bangkit perlahan. Ia mematikan lampu dan membiarkan lilin itu tetap menyala setelah menaruhnya di sebuah wadah yang lebar dan lebih tinggi dari lilin agar api tidak merembet kemana mana.

[✔] MY CLARITY | Jaerosé ft.97 LinersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang