———
F R I E N D S
———
⚠️can you give me 200 stars? If u like my story ❤️
Gue mengintip ke kamar Mamanya Jeno, sedikit menyembulkan kepala gue untuk melihat Mama lagi didalam apa enggak. Nyatanya, enggak. Gue tutup pintu kamar beliau lagi lalu mencarinya ke belakang."Mama,"
Mama lagi siram tanaman favoritnya ternyata. Gue deketin Mama dan berdiri disampingnya. "Kenapa, Ra?" Sebenarnya gue rada malu sih minta ijinnya.
"Gini, hm, besok, aku sama Jeno mau tidur di hotel."
Gue menunduk memainkan jari karena gugup banget. Kalau bilangnya begini sih kan udah kentara banget ini mau bikin cucu buat mereka. Eh tapi, enggak dulu sih. Gue sama Jeno emang belum merencanakan punya baby.
Mama tergelak. Dia naruh tempat air khusus untuk siram tanaman itu. Apasi namanya gue gak tau.
"Gapapa sih kalau kalian mau tidur di hotel." Mama tersenyum jahil natap gue. Jari nya mencolek pinggang gue bikin wajah ini merah kaya tomat busuk. Gue cuma senyum kaku doang.
"Mama ngerti kok. Lagian kalian juga udah sah, masa Mama melarang? Jadi, mau berapa hari?"
"Hah? G-gak lama paling juga tiga hari dua malam aja. Minggu sore udah balik rumah."
Setelah itu kita duduk sambil mandangin bunga - bunga yang Mama rawat dengan baik ini. Kalau gue sih gak bisa cuma natap satu objek doang karena masih ngerasa malu.
"Mama boleh tanya sesuatu gak?"
"Tanya aja, Ma."
Mama keliatan berpikir. "Kamu kan masih kuliah, ya sudah di semester akhir memang. Jeno juga sama, tapi dia kerja juga." Kemudian Mama natap gue. "Rencana mau punya anak kapan?"
Kedua pupil gue membesar. "K-kalau itu, aku sama Jeno juga belum mikirin, Ma. Aku juga emang belum siap. Jeno dapet bilang tunggu Jisung lebih besar lagi. Mungkin waktu Jisung udah 7 tahun?"
"Yaampun kenapa harus nunggu Jisung? Kalau memang udah siap, yaudah gapapa. Kenapa mikirin Jisung? Kan nanti asik Jisung punya keponakan. Lucu banget nanti umur mereka gak beda jauh."
Gue garuk leher yang gak gatal. Aduh, ini Mama kode ya minta gue sama Jeno cepet - cepet punya baby?
"Nanti aku bicarain lagi sama Jeno." Kedua sudut bibir gue terangkat. Kasih Mama senyuman kepercayaan supaya beliau gak keliatan ragu sama gue. Mama terus ketawa kecil. "Mama gak maksa kok. Senyaman kamu aja. Bahagia terus ya kamu sama Jeno. Kalau ada masalah apapun, selesaikan baik - baik. Umur kalian itu masih tergolong muda untuk berurusan sama rumah tangga, jadi kemungkinan kecil juga jalan pikir kalian belum terlalu dewasa.
KAMU SEDANG MEMBACA
[✅]FRIENDS; LEE JENO
Fanfic[SELESAI] Feat. Mark Lee [RATED-M]🚫 Berteman sama Lee Jeno memang butuh kesabaran.